Perbandingan Kapasitas Kuat Lentur Pada Balok Tulangan Bambu Pilin Dengan Kulit Dan Tanpa Kulit
Main Author: | Chamidah, Lina Laila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4442/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk maka pembangunan konstruksi akan semakin mengalami peningkatan. Kebutuhan penggunaan beton bertulang dan baja sebagai tulangannya akan mengalami peningkatan pula. Baja sebagai tulangan beton bertulang merupakan mineral yang tidak dapat di perbarui, sehingga perlu adanya alternative pengganti baja sebagai tulangan. Bambu dapat digunakan sebagai tulangan beton pengganti baja, karena bambu mempunyai kuat tarik yang tinggi yang mendekati kekuatan baja. Pemakaian bambu pada tulangan beton perlu dilakukan perlakuan khusus, seperti permasalahan pada lekatan antara bambu dan semen yang kurang baik, kemudian sifat bambu yang higroskopis. Sehingga perlu dilakukan perlakuan khusus dengan menggunakan bambu yang sudah tua usianya, memanfaatkan bagian kulit sehingga sifat higroskopiknya rendah, dan melakukan pilinan untuk memperbaiki lekatan antara bambu dan beton. Tulangan yang digunakan pada penelitian ini untuk uji kuat lentur dengan membelah bambu menjadi dua bagian, bagian luar dengan kulit dan bagian dalam tanpa kulit. Tulangan bambu memiliki ukuran 18 cm x 25 cm x 160 cm. Pola pilinan ukuran 0,4 x 0,4 cm dengan variasi kulit dan tanpa kulit. Pada setiap variasi terdapat 2 buah balok dan 2 buah silinder, total benda uji 4 buah balok dan 4 buah silinder. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang. Pada semester genap tahun ajaran 2016-2017. Hasil pengujian kuat lentur pada variasi kulit didapatkan nilai P Maks rata-rata 3400 kg dengan lendutan rata-rata 9.25 mm sedangkan pada variasi tanpa kulit P Maks rata-rata yang dihasilkan 2400 kg dengan nilai lendutan 1.92 mm. Hasil variasi pada penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan pada P maks dan lendutan, sehingga dapat disimpulkan kulit berpengaruh pada kuat lentur balok bertulangan bambu pilin. Namun, hasil pola retak, lebar retak, dan panjang retak menunjukkan hasil yang hamper sama pada setiap benda uji, baik dengan kulit maupun tanpa kulit.