Struktur Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya
Main Author: | Anjani, Shilda Maudika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4441/ |
Daftar Isi:
- Kawasan mangrove merupakan hutan yang dapat ditemukan di sepanjang pantai atau muara sungai yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove merupakan habitat bagi organisme-organisme di sekitar mangrove. Salah satu kelompok invertebrata yang dapat hidup di ekosistem mangrove adalah kelompok moluska, yang jumlahnya didominasi oleh kelas gastropoda. Gastropoda dapat berasosiasi dengan ekosistem mangrove sebagai habitat, tempat memijah, tempat berlindung serta menyediakan makanan berupa bahan organik untuk menunjang pertumbuhan. Perlu adanya pengelolaan yang tepat bagi ekosistem mangrove beserta fauna asosiasinya. Perubahan kawasan hutan mangrove akan menimbulkan dampak bagi ekosistem mangrove itu sendiri serta biota-biota yang hidup didalamnya, termasuk gastropoda yang memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai habitat dan fungsi ekologi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas gastropoda dan mengetahui hubungannya dengan parameter lingkungan pada ekosistem mangrove Wonorejo Surabaya. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel gastropoda (epifauna dan infauna) dan sampel tanah menggunakan transek kuadrat berukuran 1x1m2, serta melakukan pengukuran parameter kualitas air. Penggunaan uji korelasi sederhana untuk mengetahui hubungan antara komunitas gastropoda dengan parameter kualitas air dan parameter sedimen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Kota Surabaya, didapatkan 12 spesies yaitu Cerithidea obtusa, Cassidula ferussac, Cassidula aurisfelis, Cassidula vespertilonis, Cassidula mustelina, Ellobium aurisjudae, Melampus parvulus, Melampus liberianus, Melampus flavus, Natica fasciata, Phytia cecillei, Phytia plicata. Hasil analisis kepadatan yaitu pada titik pengamatan 1 sebesar 31 ind/m2, titik pengamatan 2 sebesar 32 ind/m2 dan titik pengamatan 3 sebesar 28 ind/m2. Indeks keanekaragaman gastropoda tergolong rendah sedangkan hasil indeks dominasi diperoleh nilai 1 yang berarti dominasi tinggi. Kondisi ini dapat disebabkan karena adanya tekanan ekologis, seperti kondisi lingkungan yang kurang sesuai bagi gastropoda. Pola sebaran spesies gastropoda sebagian besar adalah mengelompok. Namun, pada beberapa spesies gastropoda mempunyai pola sebaran secara mengelompok dan acak. Hasil pengukuran dari parameter kualitas air yaitu suhu berkisar 27-29°C, pH air berkisar 6,3-7, salinitas berkisar 22-25‰. Hasil analisis karakteristik sedimen, didapat hasil tekstur tanah yaitu liat dan liat berdebu, pH tanah berkisar 6,6-7 dan bahan organik tanah berkisar 5,19-7,23%. Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana menggunakan aplikasi SPSS 22, didapat hasil bahwa kepadatan gastropoda berkorelasi positif terhadap tekstur tanah, pH tanah dan bahan organik.