Penyusunan Kriteria Kesesuaian Lahan Aspek Kimia Tanaman Anggrung Hijau (Parasponia andersonii) Di Lereng Timur Laut Gunung Kelud
Main Author: | Hadi, Syamsu Ridzal Indra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4354/ |
Daftar Isi:
- Gunung Kelud mengalami erupsi pada tahun 2014. Material erupsi yang paling banyak ditemukan pada lokasi penelitian di Desa Pandansari adalah abu vulkanik dan pasir halus serta sedikit pumice (Wardhana dkk., 2014). Penumpukan abu vulkan dapat menyebabkan pH tanah menjadi masam (Simanjuntak, 2015) dan dapat menyebabkan KTK tanah menjadi rendah (Hardjowigeno, 2003). Pada kondisi ini, salah satu tanaman yang dapat bertahan adalah Anggrung Hijau (Parasponia andersonii). Tanaman ini memiliki sifat mampu melakukan fiksasi nitrogen yang ditunjukkan dengan terdapatnya bintil akar (Tim Penelitian Gunung Kelud 2015). Karena sifat khas tanaman ini, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik yang mendukung pertumbuhan Anggrung Hijau. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang merupakan bagian lereng timur laut dari Gunung Kelud pada bulan November 2016 hingga bulan Juni 2017. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan parameter ukur pH Tanah, C-Organik, N-Total, P-Tersedia, Kapasitas Tukar Kation (KTK), Basa dapat ditukar (K, Na, Ca, dan Mg), dan Kejenuhan Basa. Dasar penentuan batas kelas kesesuian lahan menggunakan nilai produktivitas bintil akar dengan batas kelas S1 80-100 % (Sangat Sesuai), S2 60-80 % (Cukup Sesuai), S3 30-60 % (Sesuai Marginal), dan N < 30% (Tidak Sesuai). Penetapan kriteria kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan metode garis batas atau Boundary Line Method dari sifat kimia yang mempengaruhi bintil akar tanaman Anggrung Hijau (Parasponia andersonii). Batas kelas kesesuaian lahan aspek kimia untuk tanaman ini terbagi menjadi dua karakteristik lahan, yaitu retensi hara dan hara tersedia. Dalam retensi hara terdapat pH Tanah, KTK, C-Organik, dan KB. pH Tanah menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 <4,38, S2 4,38-5,66, S3 5,66-7,57, dan N >7,57. KTK menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 <12,12 (cmol(+).kg-1), S2 12,12-60,88 (cmol(+).kg-1), S360,88-134,02 (cmol(+).kg-1), dan N >134,02 (cmol(+).kg-1). C-Organik menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 >5,01 % dan S2 <5,01 %, sedangkan kelas S3 dan N tidak dapat ditentukan atau dapat diasumsikan sama dengan kelas S2. Kejenuhan Basa menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 <54 % dan S2 >54 %. Kriteria lahan dalam hara tersedia terdapat N-Total, P-Tersedia, dan K-dd. N-total menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 >0,25 % dan S2 <0,25 %. P-Tersedia menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 <217,08 (mg.kg-1) dan S2 >217,08 (mg.kg-1). K-dd menunjukkan kelas kesesuaian lahan S1 <0,17 (cmol(+).kg-1), S2 0,17-0,64 (cmol(+).kg-1), S3 0,64-1,34 (cmol(+).kg-1), dan N >1,34 (cmol(+).kg-1).