Potensi Enam Ekstrak Tumbuhan Sebagai Penginduksi Ketahanan Sistemik Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap Infeksi TuMV (Turnip Mosaic Virus)

Main Author: Putri, Ratih Monika
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4344/
Daftar Isi:
  • Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan jenis sayur yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Sawi hijau mengandung gizi yang cukup lengkap, sehingga apabila dikonsumsi sangat baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh (Cahyono, 2003). Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah, serta meningkatnya kesadaran akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan sayuran khususnya sawi hijau, namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2015) produksi sawi mulai tahun 2013 sampai 2015 di Indonesia mengalami penurunan Penurunan produksi sawi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya disebabkan oleh serangan virus tanaman. Virus yang sering menyerang pertanaman sawi dan keluarga kubis-kubisan (Brassicacea) adalah Turnip Mosaic Virus (TuMV). TuMV merupakan virus penting yang menginfeksi tanaman sayuran di dunia. Salah satu upaya menurunkan intensitas serangan TuMV pada tanaman sawi sebagai bentuk pengendalian virus adalah dengan melakukan induksi ketahanan sistemik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah cara aplikasi ekstrak yang terdiri dari dua aras yaitu permukaan daun dilukai dan permukaan daun tidak dilukai. Faktor kedua adalah jenis ekstrak tanaman yang terdiri dari enam jenis ekstrak tanaman yaitu ekstrak tanaman Sirsak (Annona muricata L.), Bayam Duri (Amaranthus Spinosus L.), Kunyit (Curcuma domestica V.), Kemangi (Ocimum sanctum L.), Lidah Buaya (Aloe vera L.), Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga didapatkan 42 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan uji F taraf kesalahan 5% dan apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak enam tanaman dapat menginduksi ketahanan sistemik tanaman sawi. Pada variabel pengamatan masa inkubasi, enam ekstrak menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak berpengaruh tidak nyata terhadap masa inkubasi dan perbedaan metode aplikasi dengan dilakukannya pelukaan mekanis dan tidak dilakukan pelukaan pada saat aplikasi juga menunjukkan hasil berpengaruh tidak nyata terhadap intensitas serangan virus TuMV. Ekstrak yang memiliki kemampuan paling tinggi adalah ekstrak daun bunga pukul empat, hasil tersebut diikuti dengan ekstrak dari rimpang kunyit, ekstrak bayam duri kemudian ekstrak sirsak dan ekstrak daun kemangi, sedangkan ekstrak yang kemampuannya paling rendah dalam menginduksi ketahanan sistemik dibandingkan dengan ekstrak yang lain adalah ekstrak daun lidah buaya. Pengujian dosis yang tepat untuk keenam ekstrak yang memiliki senyawa anti virus ini perlu dipelajari lebih lanjut.