Dinamika Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Sidoarjo

Main Author: Hidayah, Rakhimatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4340/
Daftar Isi:
  • Kelaparan adalah keadaan dimana seseorang secara fisik dan psikologis tidak mendapatkan makanan sebagai dampak dari kerawanan pangan. Kerawanan pangan sendiri merupakan keadaan dimana seseorang tidak tentu dalam mendapatkan makanan atau saat seseorang secara sederhana tidak mendapatkan cukup makanan sebagai akibat dari sumber daya yang tidak tersedia. Untuk perlu dilakukan upaya perwujudan ketahanan pangan. Untuk mewujudkan ketahanan pangan tersebut, perlu adanya informasi terkait dengan permasalahan yang ada di setiap subsistem ketahanan pangan, salah satunya adalah subsistem ketersediaan pangan. Pemerintah dihadapkan dengan suatu masalah untuk mewujudkan hal tersebut, yakni penurunan luas lahan pertanian dan peningkatan jumlah penduduk. Kegiatan konversi lahan pertanian cenderung menimbulkan penurunan produksi per satuan lahan. Pertumbuhan penduduk juga menjadi masalah bagi pemerintah karena hal ini menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan akan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo, dimana kabupaten ini merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi di Jawa Timur dan kabupaten dengan tingkat konversi lahan tertinggi di Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Neraca Bahan Makanan (NBM) untuk mengetahui dinamika kuantitas ketersediaan pangan dari tahun 2013-2016. Analisis skor Pola Pangan Harapan (PPH) untuk mengetahui dinamika kualitas ketersediaan pangan dari tahun 2013-2016, serta analisis korelasi untuk mengetahui hubungan ketersediaan lahan pertanian dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ketersediaan AKE di Kabupaten Sidoarjo dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung meningkat yakni meningkat pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 64,59 kkal/kapita/hari dan 96,77 kkal/kapita/hari ,serta menurun pada tahun 2016 sebesar 151,7 kkal/kapita/hari. Selain itu dapat diketahui pula bahwa AKE di Kabupaten Sidoarjo belum mencukupi AKG karena nilainya masih di bawah 2400 kkal/kapita/hari. Ketersediaan AKP di Kabupaten Sidoarjo dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung menurun yakni menurun pada tahun 2014 dan 2016 masing-masing sebesar 1,74 gr/kapita/hari dan 23,73 gr/kapita/hari, serta meningkat pada tahun 2016 sebesar 15,2 gr/kapita/hari. Selain itu dapat diketahui pula bahwa AKP di Kabupaten Sidoarjo sudah mencukupi AKG karena nilainya sudah di atas 63 gr/kapita/hari. Kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo dari tahun 2013-2016 tidak beragam yang ditunjukkan dari skor PPH<100, dimana msing-masing sebesar 65,19; 68,96; 78,87; dan 71,88. Hubungan luas lahan pertanian dengan AKE maupun dengan AKP memiliki nilai korelasi masing-masing sebesar -0,536 dan -0,909 serta p-value masing-masing sebesar 0,464 dan 0,091. Hal ini dapat dikatakan bahwa luas lahan pertanian tidak berhubungan negatif baik dengan AKE maupun dengan AKP karena nilai p-value keduanya > 5%.