Manajemen Risiko Produksi Nanas Kaleng Dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di PT. Great Giant Pineapple, Lampung Tengah)

Main Author: Nia, Marisa Sarma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4339/
Daftar Isi:
  • PT. Great Giant Pineapple (PT. GGP) merupakan perkebunan dan pabrik pengalengan nanas terbesar di Indonesia dan ketiga di dunia. PT. GGP perlu memperhatikan beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam usahanya untuk meningkatkan pasarnya di pasar internasional serta berusaha untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi. Beberapa risiko yang mungkin terjadi dapat diminimalkan jika PT. GGP menerapkan manajemen risiko dalam proses produksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang terkait dalam proses produksi, menentukan urutan skala prioritas risiko, dan memberikan usulan terkait strategi mitigasi risiko produk nanas kaleng di PT.Great Giant Pineapple. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mementukan peringkat risiko dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai penentuan strategi alternatif. Responden pada penelitian ini adalah 5 orang Ka.Shift Produksi yang dipilih untuk melakukan penilaian terhadap risiko dan 3 orang Ka. Shift produksi untuk melakukan penilaian terhadap alternatif strategi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat 39 risiko yang teridentifikasi yang terbagi menjadi 3 variabel yaitu risiko pada proses raw material, line preparasi dan seamer-cooker. Prioritas risiko pada area raw material yaitu mesin RMD rusak, mesin dumper rusak, mesin RMC rusak, mesin grader rusak dan mesin ginaca rusak. Prioritas risiko pada area line preparasi yaitu risiko material dari CLM banyak reject, peminsetan mata nanas terlalu dalam, slice bagus terambil ikut ter-reject, ketajaman pisau slicer terganggu dan terdapat slice tebal tipis. Prioritas risiko pada area seamer-cooker yaitu risiko can terjepit di cooker, can tidak nutup di seamer, can terjepit/ peot di syruper, can peot di exhausting dan can ambrol di palletizer. Berdasarkan perhitungan dengan metode AHP, alternatif strategi dengan nilai bobot tertinggi pada area raw material adalah preventive maintenance (0.411), pada area line preparasi adalah training (0.434), dan pada areal seamer-cooker adalah preventive maintenance (0.465). Diharapkan PT.Great Giant Pineapple memperhatikan risiko tertinggi pada masing-masing variabel yang terdapat pada proses produksi produk nanas kaleng dan menerapkan strategi mitigasi risiko yang tepat, sehingga rekomendasi upaya mitigasi dapat diimplementasikan dengan baik.