Studi Terapi Ekstrak Akar Pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap Histopatologi (HE) dan Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hepar Tikus (Rattus novergicus) Diabetes Melitus Hasil Induksi Multiple Low Dose Streptozotocin (MLD-STZ)

Main Author: Kurniawati, Alfin Nur Laily
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4321/
Daftar Isi:
  • Diabetes melitus tipe 1 merupakan penyakit kelainan genetik yang terjadi akibat rusaknya sel beta pankreas sehingga pankreas tidak mampu menghasilkan insulin. Kondisi berkurangnya produksi hormon insulin menyebabkan kadar glukosa dalam darah tidak terkontrol sehingga terjadi hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi ekstrak akar pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar glukosa darah, kadar MDA dan gambaran histopatologi organ hepar tikus putih (Rattus novergicus) yang diinjeksi MLD-STZ dengan dosis 20 mg/kgBB. Tikus putih (Rattus novergicus) dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok tikus kontrol negatif, kelompok tikus yang diinjeksi MLDSTZ, dan kelompok tikus terapi injeksi MLD-STZ yang diberikan terapi ekstrak akar pletekan (Ruellia tuberosa L.) dosis 250 mg/kgBB secara oral selama 21 hari. Pengukuran kadar MDA organ hepar dilakukan menggunakan metode TBARS dan dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan uji BNJ/Tukey. Pengamatan gambaran histopatologi organ hepar dilakukan secara mikroskopik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak akar pletekan dosis 250 mg/kgBB secara signifikan (p<0,05) menurunkan kadar MDA dengan prosentase penurunan sebesar 51,55% dan menurunkan kadar glukosa darah dengan prosentase penurunan sebesar 60,29% serta memperbaiki gambaran histopatologi sel hepatosit pada hepar tikus putih (Rattus novergicus) model diabetes melitus tipe 1.