Eksplorasi Dan Uji Efikasi Khamir Termotoleran Sebagai Agens Pengendali Hayati Patogen Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc. Pada Buah Jeruk Keprok (Citrus nobilis L.) Secara In Vitro Dan In Vivo

Main Author: Pramudita, Oki
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4317/
Daftar Isi:
  • Jeruk (Citrus sp.) merupakan tanaman buah tahunan yang mempunyai peranan penting di pasaran dunia maupun dalam negeri, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Luasan produksi jeruk Indonesia mencapai 70.000 ha dengan produksi sebesar 1.600.000 ton (produktivitas berkisar 17-25 ton/ha) pada tahun 2004. Keberhasilan dalam pengembangan jeruk keprok ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu kelayakan ekonomis, kelayakan secara politis dan kelayakan teknis yang mencakup pengelolaan hama dan penyakit di dalamnya. Salah satu penyakit penting yang sering menyerang tanaman jeruk ialah antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides. Jamur penyebab penyakit antraknosa ini bersifat laten dan sistemik. Diperlukan agens pengendali hayati dalam relung ekologi yang sama dengan patogen C. gloeosporioides untuk mengelola pertumbuhan dan keberadaannya. Penelitian ini difokuskan untuk mengeksplorasi khamir termotoleran dari buah jeruk keprok dan mengkaji efikasi khamir tersebut sebagai agens pengendali hayati patogen C. gloeosporioides penyebab penyakit antraknosa pada jeruk keprok secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan Januari 2016 hingga Februari 2017. Metode yang digunakan ialah eksplorasi dan eksperimen. Metode eksplorasi dilaksanakan dengan mengisolasi khamir termotoleran dari buah jeruk keprok pada suhu 40oC. Metode eksperimen dilaksanakan dengan melakukan uji antagonis antara khamir termotoleran yang ditemukan dengan C. gloeosporioides secara in vitro dan in vivo. Khamir yang diperoleh dari hasil isolasi pada suhu 40oC sebanyak 3 isolat, yaitu Candida sp. (isolat 1), Candida sp. (isolat 2) dan Pichia sp.. Berdasarkan hasil uji antagonis secara in vitro dan in vivo, ketiga khamir memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides. Candida sp. (isolat 1) menunjukkan potensi paling besar dari ketiga khamir yang diujikan dalam menekan pertumbuhan patogen. Candida sp. (isolat 1) menghasilkan daya hambat sebesar 27,14%, menekan tingkat kejadian penyakit sebesar 18,86% dan memperlambat masa inkubasi dengan rerata 3,43 hari setelah inokulasi.