Pengaruh Vaksin Dna Epitop Lox-1 Terhadap Kadar IgG Antilox-1 Pada Rattus Norvegicus Model Aterosklerosis
Main Author: | Murti, Dina Sulastiyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4309/ |
Daftar Isi:
- Aterosklerosis terjadi ketika oxLDL berikatan dengan LOX-1 yang akan menghasilkan peningkatan ROS dan menyebabkan penurunan NO intrasel sehingga terjadi apoptosis sel endotel. Vaksin DNA epitop LOX-1 akan diekspresikan ke sel dendritik sebagai protein intrasel akan menginduksi respon imun seluler melalui aktivasi sel CD4+ dan memicu diferensiasi CD8+ yang mengenali MHC I yang akan melisiskan sel yang banyak mengandung LOX-1 merupakan prinsip kerja vaksin yang kami desain, sehingga dapat menghambat pembentukan plak aterosklerosis. Karena vaksin DNA dapat menginduksi respon imun humoral dan seluler maka perlu diketahui apakah vaksin yang akan diteliti dapat menginduksi respon imun humoral melalui pengukuran IgG antiLOX-1. Sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar usia 2-3 bulan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu diet normal tanpa vaksinasi (K-), diet aterogenik tanpa vaksinasi (K+), dan 3 perlakuan yaitu diet aterogenik + vaksinasi 50 μl alum (P1), diet aterogenik + vaksinasi 50 μl alum/ 50 μl pcDNA3.1 (gen kosong) (P2), dan diet aterogenik + vaksinasi 50 μl alum/ 50 μl pcDNA3.1-LOX-1 (P3). Vaksinasi dilakukan pada hari ke-8, 12, dan 16. Pada hari ke-64 tikus dikorbankan untuk diambil darahnya dan dilakukan pengukuran IgG antiLOX-1 dari plasma menggunakan metode ELISA. Hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan kadar IgG antiLOX-1 antara kelompok K-, K+, P1, dan P2 (p = 0,496, p > 0,05) (One way ANOVA), tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok P3 dengan K-, K+, dan P1 (One sample t-test). Namun demikian ada perbedaan yang signifikan antara P3 dengan P2 (p = 0,001, p < 0,005). Kesimpulan dari penelitian ini adalah vaksin DNA epitop LOX-1 tidak mempengaruhi kadar IgG antiLOX-1.