Potensi Bakteri Termotoleran Dari Lumpur Sidoarjo Sebagai Agens Hayati Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak Pada Umbi Porang (Amorphophallus muelerri Blume)
Main Author: | -, Anifatuz Z |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4305/ |
Daftar Isi:
- Porang (Amorphophallus muelerri Blume) merupakan tanaman yang potensial dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku industri. Permasalahan utama penyakit pada umbi porang yaitu penyakit busuk lunak disebabkan oleh bakteri Erwinia sp. menyebabkan kerugian hasil yang cukup besar. Pengendalian penyakit busuk lunak dengan aplikasi pestisida sudah diterapkan, tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan dan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Pengendalian hayati dengan memanfaatkan mikroorganisme antagonis adalah salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Salah satu mikroorganisme yang memiliki potensi antagonis untuk mengendalikan penyakit tanaman adalah bakteri. Semburan Lumpur Sidoarjo menyebabkan peningkatan temperatur sehingga memberikan peluang untuk mendapatkan bakteri termotoleran, termofilik atau hipertermofilik. Bakteri termotoleran Lumpur Sidoarjo dengan sifat uniknya (mampu hidup dalam cekaman, suhu tinggi dan salinitas tinggi) dimungkinkan mampu menghasilkan enzim-enzim tahan panas dan senyawa antimikrobial yang dapat menghambat perkembangan bakteri Erwinia sp. penyebab penyakit busuk lunak pada umbi porang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri termotoleran Lumpur Sidoarjo dalam menghambat dan mengendalikan penyakit busuk lunak Erwinia sp. pada umbi porang. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai bulan Desember 2016-April 2017. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perbanyakan bakteri patogen Erwinia sp. dan bakteri dari Lumpur Sidoarjo (LuSi), uji busuk lunak bakteri Erwinia sp. pada umbi kentang, uji pertumbuhan pada suhu 600C, seleksi bakteri LuSi antagonis, uji reaksi hipersensitif, uji antagonisme bakteri LuSi terhadap Erwinia sp. secara in vitro, uji penghambatan bakteri LuSi terhadap perkembangan penyakit busuk lunak pada umbi porang, dan karakterisasi morfologi, fisiologi dan biokimia bakteri LuSi termotoleran yang bersifat antagonis. Hasil seleksi dari 30 isolat bakteri dari lumpur Sidoarjo diperoleh 23 isolat yang bersifat antagonis tehadap Erwinia sp. dan empat isolat memiliki indeks penghambatan lebih tinggi yaitu isolat G.1.4, G.2.3, G.7.5, dan G.8.1. Empat perlakuan isolat bakteri dari lumpur Sidoarjo memiliki indeks penghambatan lebih tinggi daripada perlakuan bakterisida berbahan aktif Streptomycin sulfat 20% baik secara in vitro dan in vivo. Empat isolat bakteri termotoleran dari lumpur Sidoarjo yang bersifat antagonis mampu menghambat pertumbuhan Erwinia sp. dan menekan perkembangan penyakit busuk lunak pada umbi porang. Hasil identifikasi secara morfologi, fisiologi, dan biokimia menunjukkan bahwa isolat G.1.4, G.2.3, G.7.5, dan G.8.1 adalah Pseudomonas sp.