Filogeografi Cicak Jari Lengkung (Squamata: Gekkonidae: Cyrtodactylus) Di Jawa Dan Sumatra Berdasarkan Analisis Morfologi Dan Molekuler Gen Natrium Dehydrogenase Subunit 4 (Nd4)
Main Author: | Fauzi, Muhammad Alif |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4287/ |
Daftar Isi:
- Sejarah geografis konstruksi Paparan Sunda menyebabkan adanya pergeseran dan fluktuasi air laut yang mengakibatkan pulau di Paparan Sunda mengalami pemisahan dan penggabungan. Aktivitas ini mempengaruhi persebaran genus Cyrtodactylus di Jawa dan Sumatra. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kekerabatan dan zoogeografi Cyrtodactylus berdasarkan analisis gen ND4 serta pengelompokan berdasarkan morfologi. Metode yang digunakan meliputi morfometri, meristik, isolasi DNA, Polymerase Chain Reaction dan sekuensing. Analisis morfologi dilakukan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan software PAST dan konstruksi pohon filogenetik dilakukan menggunakan tiga analisis yaitu Maximum likelihood, Maximum Parsimony dan Bayesian Inference. Hasil PCA menunjukkan kesamaan karakter morfologi C. marmoratus jantan dan betina dari Jawa dan Sumatra. Hubungan filogenetik menjelaskan bahwa Cyrtodactylus membentuk satu clade monofiletik. Pohon filogenetik membagi Cyrtodactylus dalam tiga clade yaitu clade A (Jawa Barat), clade B (Jawa Tengah), dan clade C (Sumatra dan Kalimantan). Pada clade A dan B, C. marmoratus Jawa Barat terpisah dari C. marmoratus Jawa Tengah. Nilai p-distance C. marmoratus Jawa Barat dengan Jawa Tengah (33,6%) lebih tinggi daripada C. cf marmoratus dari Sumatra Utara (31,3%). Hal ini diakibat terbentuknya pegunungan pada Jawa bagian barat yang membentuk lembah mengakibatkan terjadinya barier geografis yang memisahkan clade A dan B. Selain itu, pemisahan dan penggabungan pulau-pulau di Paparan Sunda secara vii berulang kali akan mempengaruhi diversifikasi dan variasi genetik Cyrtodactylus.