Proses Pelapisan Permukaan Polipropilena dengan Metode Microwave Plasma Treatment Menggunakan PolySPMA (3-Sulfopropyl Methacrylate Potassium Salt) sebagai Upaya Pencegahan Biofouling Mikroalga Isochrysis Sp. dan Nitzschia Sp

Main Author: Prasetya, Alik Rangga
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4269/
Daftar Isi:
  • Fouling merupakan akumulasi padatan yang tidak diinginkan pada suatu permukaan yang langsung bersinggungan dengan liquid atau gas yang bergerak. Fouling yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme disebut sebagai biofouling. Adanya biofouling dapat mengakibatkan berbagai kerugian antara lain peningkatan biaya perawatan dan menurunnya efisiensi alat. Mikroalga merupakan salah satu organisme yang bertanggung jawab atas terjadinya fouling pada permukaan. Tahap pembentukan biofouling diawali dengan penumpukan material organik terlarut pada permukaan. Pada tahap selanjutnya, bakteri dan mikroalga akan menempel pada permukaan yang sudah terlapisi oleh material organik. PolySPMA memiliki potensi dalam mencegah penempelan bakteri pada permukaan. Proses pelapisan PolySPMA pada sampel dibutuhkan metode modifikasi permukaan agar dapat berikatan dengan gugus fungsi yang terdapat pada sampel. Microwave plasma treatment adalah metode modifikasi dengan menggunakan plasma untuk mengaktivasi permukaan polipropilena. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa permukaan polipropilena telah terlapisi dengan polySPMA. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya gugus S=O dengan nilai puncak bilangan gelombang sebesar 1044,18 cm-1 serta nilai persen grafting sebesar 3,1687 ± 0,9939%. Pengujian stabilitas dengan menggunakan media yang berbeda salinitasnya menunjukkan nilai weight loss pada media dengan salinitas rendah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai weight loss pada media dengan salinitas yang lebih tinggi. Pada media aquades, nilai weight loss yang terukur mencapai 0,00049 ± 0,00056 gram/cm2, sedangkan pada media air laut nilai weight loss yang terukur sebesar 0,00039 ± 0,00026 gram/cm2. Uji penempelan mikroalga dengan menggunakan mikroalga jenis Nitzscha sp. dan Isochrysis sp. menunjukkan bahwa penambahan lapisan polySPMA pada permukaan mampu mengurangi penempelan mikroalga secara signifikan. Pada mikroalga jenis Isochrysis, penempelan mikroalga pada sampel tanpa pelapisan dapata mencapai nilai 79,203 ± 5,487% sedangkan pada sampel dengan lapisan polySPMA memiliki jumlah penempelan mencapai 33,858 ± 3,872%. Sedangkan pada Nitzschia sp menunjukkan nilai penempelan mikroalga pada sampel tanpa pelapisan mencapai 25,755 ± 2,1719% sedangkan pada sampel terlapisi polySPMA menunjukkan nilai penempelan sebesar 28,363 ± 4,1817%.