Pengaruh Kenaikan Harga Cabai Rawit Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Pasar Tradisional Kota Malang
Main Author: | Sari, Linda Permata |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4251/ |
Daftar Isi:
- Cabai Rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari komoditas holtikultura yaitu dari jenis sayuran semusim. Melihat dari sisi permintaan cabai rawit, komoditi tersebut banyak dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa melihat tingkat sosialnya. Harga merupakan satu faktor yang sangat penting untuk menjadi perhatian ketika mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Fenomena harga cabai saat ini sedang mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Pembeli merupakan salah satu pelaku pasar yang akan mengalami dampak pada kenaikan harga cabai rawit yang tinggi. Sehingga ketika komoditi tersebut mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi konsumen akan mengalami pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam membeli cabai rawit tersebut. Sehingga peneliti ingin memberikan informasi mengenai pengaruh kenaikan harga terhadap keputusan pembelian cabai rawit. Lima Kecamatan yang ada di Kota Malang yaitu Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru. Kelima Kecamtan tersebut digunakan sebagai daerah pengambilan sampel penelitian. Sampel yang akan diambil sebanyak 100 sampel dengan metode pengambilan sampel yaitu judgment sampling untuk setiap pembeli cabai rawit yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode regresi linier sederhana. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Variabel kenaikan harga cabai rawit (X) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli cabai rawit (Y) di Pasar Tradisional Kota Malang. (2) Melalui identifikasi determinan diketahui bahwa nilai R square sebesar 63%, artinya adalah 63% kenaikan harga mampu menjelaskan variabel dependen (keputusan pembelian) sedangkan 37% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model.