Analisis Produktivitas Menggunakan Pendekatan Green Productivity pada Proses Produksi Keripik Tempe (Studi Kasus pada UKM Putra Ridhlo Sanan, Malang)
Main Author: | Akbar, Rizqi Nurlail |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4234/ |
Daftar Isi:
- Keripik tempe merupakan salah satu makanan khas Kota Malang yang diproduksi oleh salah satunya UKM Putra Ridhlo. UKM merupakan sektor industri kecil yang masih mementingkan output dan laba tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan. Permasalahan tersebut ditimbulkan dengan adanya pembuangan material dan energi selama proses produksi. Suatu pendekatan yang tepat bertujuan untuk membantu sektor industri agar mampu meningkatkan produktivitas dan menurunkan dampak lingkungan adalah dengan model pendekatan Green Productivity. Tujuan penelitian ini mengukur nilai produktivitas, menentukan beberapa alternatif perbaikan, dan estimasi pengaruh dari alternatif terpilih. Analisis limbah dilakukan dengan mengukur neraca massa berdasarkan diagram alir produksi. Green Value Stream Mapping (GVSM) untuk mengidentifikasi green waste. Alternatif disusun untuk menanggulangi beberapa masalah green waste. UKM Putra Ridhlo memiliki limbah hijau, yaitu energi, bahan, sampah, air, dan emisi. Pemilihan alternatif terbaik ditentukan dengan menggunakan perbandingan berpasangan. Pemilihan alternatif dilakukan oleh 2 orang ahli, yaitu pemilik UKM Putra Ridhlo dan salah satu pegawainya. Hasil penelitian menunjukkan pada peta GVSM current yang memiliki nilai waste tergolong banyak yaitu pada proses penggorengan berupa emisi, dan waste air pada pembuatan bumbu, serta penerapan prosedur yang kurang tepat pada proses pengemasan. Alternatif perbaikan untuk meningkatkan nilai produktivitas ada 3 alternatif yaitu standarisasi berat kemasan dengan nilai GPI 0,30, penggunaan blower pada saat penggorengan dengan nilai GPI 0,29, dan penakaran air dengan gelas ukur saat pembuatan bumbu dengan nilai GPI 0,28. Ketiga alternatif tersebut dengan pemilihan oleh pakar mendapatkan alternatif prioritas yaitu standarisasi berat kemasan dengan rentang 100-101 gram per kemasan yang berisi 15 keripik tempe. Penerapan green produktivity ini mungkin dapat diimplementasikan pada UKM karena dapat memperbaiki dari segi ekonomi dan dampak lingkungan. Pada UKM hal yang paling penting dalam peningkatan produktivitas yaitu standarisasi yang telah dibuat harus dipenuhi apapun kendalanya. Penelitian selanjutnya dapat mengukur produktivitas dengan metode yang lain seperti Benefit Cost Rasio (BCR).