Analisis Garansi Perbaikan Batas Bebas Risiko Berdistribusi Weibull (Studi Kasus Pada Penentuan Biaya Garansi Sepeda Motor)
Main Author: | Fitriningtias, Ari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4227/ |
Daftar Isi:
- Garansi merupakan suatu kesepakatan kontraktual antara produsen dengan konsumen yang berkaitan dengan penjualan produk. Dengan adanya penawaran garansi maka akan menimbulkan biaya tambahan yang disebut dengan biaya garansi. Penduga biaya garansi yang akurat sangat penting karena biaya garansi mempengaruhi harga jual produk dan keuntungan yang diperoleh perusahaan sepeda motor. Kebijakan garansi yang diterapkan produsen yaitu Perbaikan Batas Bebas Risiko dimana konsumen bebas dari biaya apapun saat mengajukan klaim dan garansi berlaku ketika pertama kali mengalami kerusakan sepeda motor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pola kerusakan mesin berdasarkan umur dan jarak tempuh, pola laju pemakaian konsumen serta penduga biaya garansi. Analisis garansi yang digunakan adalah analisis garansi dua dimensi dengan pendekatan satu dimensi dimana jarak tempuh sepeda motor merupakan fungsi dari waktu. Laju pemakaian diperoleh dari data gabungan antara data klaim dan data follow-up sepeda motor. Penggunaan data follow-up bertujuan agar laju pemakaian lebih representatif dalam menggambarkan populasi sepeda motor yang ada. Kerusakan sepeda motor dimodelkan oleh fungsi hazard bersyarat. Distribusi Weibull dengan parameter bentuk sebesar 3.0422 dan parameter skala sebesar 36,043 merupakan distribusi yang sesuai dengan data. Penduga biaya garansi yang harus ditanggung perusahaan untuk setiap unit sepeda motor adalah sekitar Rp. 113.401,00 sampai Rp. 150.367,00. Apabila biaya garansi dibandingkan dengan harga jual per unit sepeda motor yakni sebesar Rp. 13.500.000,00 maka biaya garansi memiliki persentase antara 0,84% sampai 1,12% dari harga jual sepeda motor.