Pengurangan Cacat pada Proses Sealing dengan Implementasi Autonomous Maintenance untuk Peningkatan Kualitas Produk Biskuit (Studi Kasus di PT XYZ)

Main Author: Mahmudah, Ike Rifa’atul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4193/
Daftar Isi:
  • Salah satu kriteria produk berkualitas adalah tidak adanya kecacatan pada produk tersebut. PT XYZ merupakan salah satu industri yang bergerak pada subsektor makanan yang berada di wilayah Gresik, Jawa Timur. Permasalahan yang timbul pada perusahaan adalah jumlah produk cacat yang tinggi terutama pada proses sealing kemasan biskuit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi Autonomous Maintenance (AM) dalam penurunan cacat, untuk mengetahui faktor penyebab cacat selama sealing, dan memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai untuk mengurangi persentase cacat. Autonomous Maintenance merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kualitas suatu produk. Inti dari program ini adalah pelaksanaan cleaning part mesin yang ringan yang mampu meningkatkan kualitas produk. Program AM pada mesin pengemas biskuit meliputi proses initial cleaning, menghilangkan sumber kontaminasi, dan membuat standar Pembersihan, Inspeksi, dan Pelumasan (PIP). QA Matrix dibuat pada tahap initial cleaning sebagai penentu part mesin yang harus diperbaiki. Hasil QA Matrix menunjukkan 3 part mesin krusial yang menyebabkan produk cacat, yaitu block end seal, plat forming, dan handle roll adjuster. OPL kemudian dibuat sebagai tata cara proses cleaning yang akan dilakukan. OPL pada penelitian ini menambahkan penyesuaian berupa beberapa tahapan cleaning 3 part mesin sehingga akan terbentuk OPL baru. Tahap penghilang sumber kontaminasi dilakukan dengan analisis fishbone dan analisis 5 why untuk setiap jenis cacat. Tahap terakhir adalah tahap PIP untuk penentu frekuensi pembersihan, inspeksi, dan pelumasan agar mesin awet dan dapat memperbaiki kualitas produk secara tidak langsung. Analisis Rantai Markov digunakan untuk memprediksi jumlah produk cacat 6 bulan kedepan. Matriks transisi pada Rantai Markov didapat dari data historis jumlah produksi dan jumlah produk cacat. Hasil penelitian yang dilakukan di PT XYZ menunjukkan implementasi AM yang dilakukan dapat menurunkan produk cacat sebanyak 0,02%. Faktor yang menyebabkan produk cacat adalah faktor mesin (bagian mesin yang kotor), metode (suhu dan speed mesin yang tidak sesuai), material (bahan tidak sesuai standar), dan manusia (proses cleaning mesin tidak maksimal dan kurangnya pemahaman operator). Prediksi Rantai Markov menunjukkan angka penurunan produk cacat sebanyak 3,74% untuk periode 6 bulan kedepan. Untuk penelitian selanjutnya, pelaksanaan AM disarankan untuk dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih panjang agar penurunan produk cacat yang terjadi sesuai yang diharapkan.