Survei Penyakit Bercak Coklatpada Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas Lamb.) Di Sentra Pertanian Ubi Jalar Malang
Main Author: | Ismadianingtyas, Rikha Anggraeni Hardhiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4123/ |
Daftar Isi:
- Ubi jalar(Ipomoea batatas Lamb.) merupakan salah satu bahan pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan, karena potensi pasar ubi jalar yang terus meningkat.Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah dengan produksi ubi jalar paling tinggi di Jawa Timur, pada tahun 2013 Kabupaten Malang telah menghasilkan 68609,96 ton ubi jalar dengan luasan panen 5637 ha.Dengan adanya program diversifikasi pangan dari pemerintah, ubi jalar dapat dikembangkan menjadi bahan pangan sumber karbohidrat pengganti beras. Ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang relatif mudah untuk dibudidayakan, tetapi bukan berarti tidak ada masalah dalam proses budidayanya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi ubi jalar adalah serangan penyakit. Penyakit bercak coklat pada ubi jalar umumnya menyerang pada daun dengan menimbulkan gejala berupa bercak berwarna coklat pada daun yang membuat daun menjadi kering dan pada serangan yang parah daun akan menjadi berlubang. Terdapat beberapa jamur patogen yang dapat menimbulkan gejala berupa bercak coklat, oleh karena itu diperlukan identifikasi yang tepat dan perhitungan intensitas serangan penyakit untuk mengetahui penyebab pasti penyakit yang menyerang tanaman ubi jalar sehingga dapat dilakukan tindakan pengendalian atau pencegahan yang tepat. Penelitian dilakukan selama 7 bulan dari bulan Agustus 2016 – Maret 2017 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga lokasi yaitu Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon, Desa Pandansari Kecamatan Jabung, dan Desa Pringu Kecamatan Bululawang. Parameter yang digunakan meliputi intensitas serangan penyakit, karakteristik gejala penyakit, identifikasi jamur patogen dan karakteristik mikroskopis jamur patogen. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Ms. Excel 2007 dan disajikan dalam gambarserta deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan pada ketiga lokasi ditemukan penyakit bercak coklat dengan karakteristik gejala yang berbeda. Hasil identifikasi didapatkan satu jamur penyebab penyakit yang sama pada ketiga sampel yaitu Phyllosticta batatas. Karakteristik mikroskopis dari masing-masing sampel sama dan hanya berbeda pada ukuran piknidia dan konidia saja. Hasil perhitungan intensitas menunjukkan bahwa pada Kecamatan Pujon intensitas serangan mencapai 9,13%; Kecamatan Jabung intensitas serangan penyakit mencapai 42,45%; Kecamatan Bululawang intensitas serangan mencapai 19,26%. Perbedaan tingkat intensitas dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun kondisi tanaman. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi intensitas serangan penyakit antara lain curah hujan, suhu, dan kelembaban. Kondisi tanaman yang dapat mempengaruhi intensitas serangan penyakit adalah varietas ubi jalar yang ditanam dan usia tanaman ubi jalar. Selain kedua faktor tersebut, sanitasi lahan juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya serangan penyakit.