Pengaruh Terapi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Aktivitas Protease Serum Darah dan Ekspresi Malondialdehida (MDA) pada Otak Tikus (Rattus norvegicus) Model Traumatic Brain Injury
Main Author: | Ratnasari, Nur Indah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4062/ |
Daftar Isi:
- Cedera otak traumatis merupakan penyebab gangguan fungsi kognitif dan fisik yang sifatnya menetap atau sementara dan disertai hilangnya atau berubahnya tingkat kesadaran dan menimbulkan kerusakan maupun kematian sel pada otak. Kematian sel atau apoptosis ini dapat menyebabkan timbulnya inflamasi maupun stres oksidatif dan menghasilkan reactive oxygen species (ROS). Penggunaan ekstrak kulit manggis berfungsi untuk mencegah terjadi timbulnya inflamasi dan stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan terapi ekstrak kulit manggis pada ekspresi organ otak dan aktivitas protease pada serum darah tikus. Selain itu digunakan minocycline sebagai standart uji dan perbandingan dari ekstrak kulit manggis. Hasil penelitian ini membentuk 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok negatif, kelompok positif model TBI, kelompok TBI dengan terapi ekstrak kulit manggis dosis 0,5 mL/hari selama 5 hari dan kelompok TBI dengan terapi minocycline dosis 0,5 mL/hari selama 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak kulit manggis pasca cedera otak dapat menurunkan ekspresi malondialdehida (MDA) sebesar 32,29% dan aktivitas protease dalam serum darah tikus sebesar 47,62%. Hasil analisa statistik ekspesi MDA dan aktivitas protease menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat nyata antar kelompok perlakuan (p<0,01). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi ekstrak kulit manggis dapat digunakan saat terjadinya cedera otak traumatis.