Strategi Pengembangan Klaster POKLAHSAR (Kelompok Pengolah dan Pemasar) Kerupuk Bandeng dengan Metode K-Means Clustering dan Fuzzy AHP di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan
Main Author: | Fathania, Viviandayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4046/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Pasuruan memiliki potensi sumberdaya perikanan kawasan pesisir yang melimpah, salah satunya adalah budidaya tambak air payau dengan komoditi ikan bandeng. Kecamatan Rejoso merupakan salah satu wilayah pengembangan tambak dan produk olahan ikan bandeng. Pengolahan produk dari ikan bandeng dijalankan oleh POKLAHSAR (Kelompok Pengolah dan Pemasar) binaan Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan dengan salah satu produk olahan unggulan, yaitu kerupuk bandeng. Namun, ada beberapa permasalahan yang masih dihadapi oleh POKLAHSAR kerupuk bandeng di Kecamatan Rejoso, antara lain dalam pemasaran produk, jumlah tenaga kerja, serta teknologi dan mesin produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentuk klaster industri dan menentukan strategi pengembangan klaster pada tiap klaster POKLAHSAR kerupuk bandeng di Kecamatan Rejoso. Pembentukan klaster UMKM dilakukan dengan metode K-Means Clustering dan strategi pengembangan klaster menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas produksi per bulan (X1), lama berdirinnya UMKM (X2), rata-rata penjualan per bulan (X3), nilai investasi awal (X4) dan jumlah tenaga kerja (X5). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 pemilik UMKM untuk mengetahui profil usaha dan 3 pakar dari Dinas Perikanan, Disperindag Kabupaten Pasuruan dan ketua AP3 (Asosiasi Pengolah Dan Pemasar Perikanan) untuk menentukan prioritas alternatif strategi pengembangan klaster. Dari hasil pengklasteran UMKM, terbentuk 2 klaster. Klaster 1 termasuk dalam skala usaha kecil (POKLAHSAR Mina Sentosa dan Mina makmur) dan klaster 2 termasuk dalam skala usaha mikro (POKLAHSAR Mina Usaha, Mina Lestari, dan Mina Bahagia). Anggota UMKM pada klaster 1 memiliki nilai variabel penelitian diatas rata-rata dibandingkan dengan klaster 2. Strategi pengembangan klaster 1 dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan teknologi produksi dengan mesin dan peralatan modern dan peningkatan standarisasi produk. Strategi pengembangan pada klaster 2 dapat dilakukan dengan peningkatan standarisasi produk dan pelatihan pengembangan usaha untuk pemilik dan pekerja UMKM.