Analisis Budaya Organisasi Publik (Studi Pada Badan Keuangan Daerah Kota Batu Dan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang)

Main Author: Widyawati, Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4014/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mendeskripsikan dan menganalisis budaya organisasi publik pada Badan Keuangan Daerah Kota Batu dan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang 2) Mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat budaya organisasi publik pada Badan Keuangan Daerah Kota Batu dan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatakan kualitatif. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari keempat kriteria data tersebut adalah kredibilitas (credibility), transferabilitas (transferability), dependabilitas (dependability), dan konfirmabilitas (confirmability). Teknik analisis data yaitu menggunakan langkah-langkah pengumpulan data (data collection), kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusiondrawing/verification) Hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan menujukkan bahwa budaya organisasi publik pada Badan Keuangan Daerah Kota Batu dan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang memiliki persamaan dalam karakteristik tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan para pegawai. Badan Keuangan Daerah Kota Batu dan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang budaya organisasi berasal dari sumber potensi dalam menciptakan kepercayaan serta nilai dan asums-asumsi dari organisasi dan pengalaman dari organisasi. Kondisi ini menjadikan aktivitas yang dilakukan pada unsur-unsur organisasi dapat memberikan pelayanan kepada publik. Faktor pendukung dan faktor penghambat budaya organisasi publik pada Badan Keuangan Daerah Kota Batu dan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor yang mendukung budaya organisasi yaitu adanya komitmen bersama antara pimpinan dan bawahan, adanya komitmen yang tinggi di dalam instansi maka pegawai itu seperti memiliki semangat kerja yang tinggi sehingga para pegawai akan merasa nyaman berada di tempat kerjanya. Selain itu adanya motivasi dari pimpinan. Adapun faktor penghambatnya yaitu mengenai SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompetensinya rendah sehingga pencapaian kinerja kurang maksimal dan tingkat kepentingan. Faktor lainnya yaitu mengenai perubahan struktur organisasi atau mutasi jabatan tentunya akan membutuhkan adaptasi untuk pegawai atau pejabat di instansi.