Pembedaan Rambak Olahan Kulit Sapi, Kerbau dan Babi Menggunakan Metode Dielektrik dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Main Author: | Rofiāah, Avidatur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4006/ |
Daftar Isi:
- Data statistik populasi ternak di Jawa seperti sapi, kerbau dan babi mulai tahun 2014-2015 meningkat, sehingga bertambah jumlah kulit sebagai hasil samping pengolahan ternak. Salah satu produk olahan kulit ternak adalah kerupuk rambak kulit, yang dapat diolah menjadi produk olahan misalnya kerupuk rambak kulit goreng dan kerupuk rambak kulit yang dibumbui. Banyaknya olahan kerupuk rambak kulit menyebabkan masyarakat sulit membedakan jenis rambak kulit olahan.Perlu teknologi untukmempermudah identifikasi perbedaan kerupuk rambak kulit dengan menggunakan metode dielektrik dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sifat listrik jenis rambak kulit dan pembeda rambak kulit yang satu dengan yang lain.Penelitian ini menggunakan dua sampel yaitu krecek dan kerupuk rambak kulit rebus yang diukur menggunakan metode dielektrik dengan frekuensi 100-10000 Hz untuk mendapatkan input yang akan diolah menggukan JST. JST dibentuk melalui 2 tahapan yaitu pelatihan dan validasi. Jumlah hidden layer yang digunakan yaitu 2 dan jumlah node per hidden layer (15, 20, 35 dan 40) serta epoch 6000. Terdiri dari 4 lapisan input dan output yang digunakan yaitu jenis rambak kulit. Hasil penelitian menunjukkan rambak kulit babi, kerbau dan sapi cenderung bersifat kapasif, bahkan resesif. Hasil trial error fungsi pembelajaran dan fungsi aktivasi terbaik klasifikasi rambak kulit menunjukkan nilai MSE validasi terendah. Fungsi pembelajaran terpilih yaitu trainlm. Fungsi aktivasi terpilih yaitu logsig pada hidden layer dan purelin pada output layer. Topologi dari hasil terbaik yaitu 4-35-35-1 (4 node input, 35 node hidden layer 1, 35 node hidden layer 2, 1 node output. Pada topologi yang terbaik didapat MSE pelatihan 3,54E-11 dan validasi 0,033 serta koefisien korelasi (R) pelatihan dan validasi sebesar 1 dan 0,97731. Pengukuran biolistrik rambak kulit sapi, kerbau dan babi dapat mempercepat proses identifikasi pembeda jenis rambak kulit sebagai pengembangan alat ukur cepat.