Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) Dengan Peningkatan Kecepatan Secara Sekuensial Dan Durasi Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Dan Gambaran Histopatologi Testis Pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus Tipe 2
Main Author: | Sabillah, Ilman Rois |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3999/ |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh retensi insulin dan penurunan fungsi sel β pankreas. Stress oksidatif menyebabkan peroksidasi lipid yang berakibat terjadi kenaikan MDA dan kerusakan pada membrane mitokondria serta apoptosis pada testis. Latihan fisik (treadmill) merupakan salah satu upaya untuk mengurangi efek DMT2 dan meningkatkan homeostasis glukosa dan meningkatkan sensitifitas insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik (treadmill) terhadap kadar malondialdehid (MDA) dan gambaran histopatologi testis pada tikus (Rattus norvegicus) model DMT2. Penelitian menggunakan tiga kelompok tikus yaitu normal tanpa perlakuan, DMT2 dengan induksi pakan tinggi lemak selama 64 hari sebanyak 40 g/ekor/hari dan streptozotocin (STZ) dengan dosis 30 mg/kg BB 2 minggu dengan 1 minggu sekali, dan DMT2 dengan induksi pakan tinggi lemak sebanyak 40 g/ekor/hari dan streptozotocin (STZ) dengan dosis 30 mg/kg BB 2 minggu dengan 1 minggu sekali ditambah latihan fisik.. Latihan fisik dengan kecepatan dan durasi yang meningkat setiap dua minggu yaitu 10 m/menit selama 10 menit, 14 m/menit selama 22 menit, 18 m/menit selama 34 menit, 22 m/menit selama 46 menit, dan 27 m/menit selama 60 menit. Kadar MDA diuji secara Spektofotometri. Data MDA di uji secara kuantitatif menggunakan uji one way ANOVA α=5% dilanjutkan dengan BNT, sedangkan histopatologi testis diuji secara kualitatif deskriptif. Gambaran histopatologi testis diwarnai dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan treadmill secara signifikan (p<0,05) menurunkan kadar MDA dan memperbaiki sel sertoli dan sel leydig terlihat dari tubulus semineferus yang semakin padat dan tidak terlihat adanya ruang kosong di tubulus semineferus, sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan fisik treadmill dapat menurunkan kadar MDA dan memperbaiki histopatologis testis pada tikus model DMT2.