Pengaruh Frekuensi Pencucian dan Metode Pengeringan Limbah Virgin Coconut Oil terhadap Karakteristik Fraksi Kaya Protein untuk Bahan Baku Suplemen Pangan
Main Author: | Dewi, Dianita Rossari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3998/ |
Daftar Isi:
- Kelapa merupakan komoditas dengan kandungan nutrisi yang baik dan potensi produksi yang besar di Indonesia (3 juta ton per tahun). Salah satu kandungan nutrisi penting yang dimiliki adalah protein. CV Herba Bagoes adalah perusahaan yang memproduksi Virgin Coconut Oildengan limbah cairskim santan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah skim santan menjadi produk baru berupa fraksi kaya protein skim santan.Kadar protein yang tinggi dibutuhkan untuk mendapatkan fraksi kayaprotein yang baik. Peningkatan kadar protein dapat dilakukan denganmelarutkan bahan pengotor (pencucian) dan menggunakan metode pengeringan yang tepat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun dengan dua faktor; Faktor I persiapan bahan (tanpa pencucian air, pencucian air 1x 5 menit, pencucian air 2x 5 menit) dan Faktor II metode pengeringan (pengering kabinet, pengering vakum) dengan pengulangan masing-masing perlakuan sebanyak 3 kali. Analisis yang dilakukan meliputi analisis rendemen, analisis daya larut, analisis intensitas warna, analisis kadar protein, analisis total gula, serta analisis proksimat dan analisis kadar serat pada perlakuan terbaik. Hasil dianalisis dengan perhitungan Analisis Ragam (ANOVA) General Linear Modelmenggunakan perangkat lunak Minitab 16.Uji tukey. digunakan untuk membedakan variasi. Perlakuan terbaik ditentukan menggunakan metode Multiple Atribute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pencucian memilikipengaruh nyata (α=0,05) terhadap jumlah rendemen, kadar protein, kadar total gula, dan daya larut. Sedangkan metode pengeringan hanya berpengaruh nyata terhadap kadar protein. Interaksi akibat frekuensi pencucian dan metode pengeringan terjadi pada kadar total gula. Fraksi kaya protein skim santan terbaik didapatkan pada perlakuan tanpa pencucian metode pengeringan vakum dengan kadar air 5,58%, kadar protein 43,00%, kadar lemak 13,86%, karbohidrat 30,18%, dan serat 13,93% serta daya larut 29,33%.