Pengaruh Terapi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Ekspresi Interleukin (IL)-13 Dan Eosinophil Cationic Protein (ECP) Pada Organ Paru Tikus (Rattus norvegicus) Model Asma Yang Diinduksi Ovalbumin dan Lipopolisakarida

Main Author: Setiyolaras, Sylvia Dean
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3972/
Daftar Isi:
  • Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan. Angka prevalensi asma pada hewan kesayangan seperti anjing dan kucing sangatlah tinggi. Ekstrak buah mengkudu digunakan sebagai terapi asma karena mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Terapi dilakukan selama 2 minggu dengan menggunakan alat sonde. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari potensi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai terapi penyakit asma yang dilihat melalui ekspresi Interleukin (IL)-13 pada sel limfosit dan Eosinophil Cationic Protein (ECP) pada sel eosinofil organ paru dengan metode imunohistokimia. Sensitisasi alergi dilakukan dengan injeksi intraperitoneal OVA 10 μg/mL, dilanjutkan dengan nebulasi 1 mg/mL ovalbumin selama 20 menit. Paparan LPS dilakukan dengan cara menginjeksikan 1 μg/mL LPS bakteri Phorphyromonas gingivalis pada sulkus ginggiva tikus. Tikus dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu kelompok A (kontrol negatif/sehat), B (kontrol positif/asma), C (asma + terapi ekstrak buah mengkudu dosis 50 mg/kgBB), D (asma + terapi ekstrak buah mengkudu dosis 75 mg/kgBB). Data kuantitatif yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan analisis ragam ANOVA dan uji lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah mengkudu mampu menurunkan tingkat inflamasi dilihat dari penurunan ekspresi IL-13 dan ECP pada organ paru dengan dosis terbaik 75 mg/kgBB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat digunakan sebagai kandidat terapi asma.