Bioavailabilitas Kalsium dalam Serbuk, Ekstrak Air dan Ekstrak Pekat Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus)

Main Author: Sholikhah, Lisa Imro’atus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3947/
Daftar Isi:
  • Kalsium merupakan mineral terbanyak dalam tubuh yaitu 1,5 – 2 % dari berat badan orang dewasa. Salah satu fungsi kalsium yaitu membentuk tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium bagi remaja dan dewasa berkisar 1.000 – 1.200 mg/hari. Namun asupan kalsium harian orang Indonesia masih seperempat dari jumlah tersebut. Kekurangan kalsium ini menyebabkan peningkatan penderita osteoporosis dan stunting yang setiap tahun. Susu terkenal sebagai sumber kalsium yang baik. Namun, harga mahal dan penyakit lactose intolerance membatasi konsumsi susu. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung kalsium sebesar 185 mg/100 g berat basah, berpotensi menjadi alternatif pengganti susu. Akan tetapi, kandungan oksalat daun kelor dapat mengurangi bioavailabilitas kalsium. Bentuk sediaan suplemen daun kelor seperti serbuk, ekstrak air dan ekstrak pekat dapat memiliki bioavailabilitas kalsium yang berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu membandingkan pengaruh perbedaan bentuk sediaan suplemen daun kelor sebagai sumber kalsium terhadap bioavailabilitas kalsium pada tikus wistar. Penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Tikus dipilih random untuk dikelompokkan sebagai berikut: kontrol (diet normal tanpa suplemen), perlakuan 1 (diet normal + serbuk daun kelor), perlakuan 2 (diet normal + ekstrak air daun kelor), perlakuan 3 (diet normal + ekstrak pekat daun kelor dosis 1) dan perlakuan 4 (diet normal + ekstrak pekat daun kelor dosis 2). Intervensi selama 64 hari untuk mendepositkan kalsium dalam tulang. Hari ke- 65, tikus dianasthesi dan dibedah, tulang femur diambil untuk dianalisis kadar kalsium menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk sediaan suplemen daun kelor berpengaruh nyata terhadap asupan kalsium, deposit kalsium di tulang femur, dan bioavailabilitas kalsium. Tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, berat badan tikus, panjang dan berat tulang femur serta kadar abu tulang femur tikus wistar. Kadar kalsium sediaan daun kelor: serbuk 155,5 ppm, ekstrak air 96,68 ppm, dan ekstrak pekat 131,3 ppm. Kadar oksalat: serbuk sebanyak 1.987 mg/100 g, ekstrak air sebanyak 7,93 mg/100 g, dan ekstrak pekat sebanyak 1 mg/100 g. Nilai bioavailabilitas kalsium serbuk 4,7%, ekstrak air 5,2%, ekstrak pekat dosis 1 6,9% dan ekstrak pekat dosis 2 7,3%.