Uji Toksisitas Subkronis Serbuk, Ekstrak Air, dan Ekstrak Pekat Suplemen Kalsium Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Pada Fungsi Hepar dan Ginjal Tikus Wistar (Rattus norvegicus)
Main Author: | Wulandari, May Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3888/ |
Daftar Isi:
- Daun kelor memiliki banyak potensi seperti tinggi antioksidan, tinggi kandungan vitamin C, β-karoten, mineral terutama zat besi dan kalsium, tetapi keamanan dalam konsumsi daun kelor juga perlu diperhatikan. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung oksalat sebesar 218 mg/100 gr bahan sehingga jika konsumsi daun kelor berlebihan dapat menyebabkan toksik karena asam oksalat dan kristal kalsium oksalat yang ikut terkonsumsi menyebabkan aberasi mekanik saluran pencernaan dan tubulus yang halus di dalam ginjal, mengikat kalsium yang penting untuk fungsi saraf dan serat-serat otot serta dapat menggores dan merusak sel hepar karena sifatnya yang larut dalam darah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui spektrum ketoksikan oksalat pada sediaan suplemen serbuk, filtrat cair, ekstrak pekat dosis 1 dan ekstrak pekat dosis 2 daun kelor terhadap kadar enzim alkaline phosphatase (ALP) dalam serum, histopatologi hepar dan histopatologi ginjal. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga dibutuhkan sampel sebanyak 20 ekor tikus. 5 perlakuan tersebut yaitu kontrol negative (P0) dengan pemberian diet normal+akuades 2 ml (tanpa suplemen daun kelor), perlakuan 1 (P1) pemberian diet normal + serbuk daun kelor 3,4 gram, perlakuan 2 (P2) pemberian diet normal + filtrat cair daun kelor 5,6 ml, perlakuan 3 (P3) pemberian diet normal + ekstrak pekat daun kelor dosis 1 4,1 ml, dan perlakuan 4 (P4) pemberian diet normal + ekstrak pekat daun kelor dosis 2 8,2 ml. Data kadar alkali fosfatase dianalisa statistic menggunakan Kruskal Wallis sedangkan data histologi hepar dianalisa secara deskriptif. Diperoleh hasil bahwa perlakuan perbedaan bentuk sediaan suplemen daun kelor tidak berpengaruh nyata terhadap kadar alkali fosfatase serum darah tikus wistar. Kadar alkali fosfatase masing-masing kelompok adalah sebagai berikut : kelompok serbuk 173,75 U/L, ekstrak air 140,5 U/L, ekstrak pekat dosis 1 187,5 U/L, dan ekstrak pekat dosis 2 178,25 U/L,. Kadar alkali fosfatase dari semua kelompok berada pada kisaran normal. Histologi hepar menunjukkan kerusakan yaitu degenerasi parenkimatosa pada kelompok serbuk, dan terjadi degenerasi parenkimatosa, hidropik, dan kolestasis pada kelompok ekstrak pekat dosis 1 dan dosis 2. Histologi ginjal menunjukkan jaringan sel normal pada semua kelompok.