Optimasi Pemucatan (Bleaching) Minyak Hasil Samping Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella sp.) menggunakan Adsorben Bentonit, Zeolit, dan Karbon Aktif
Main Author: | Ernes, Pingky Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3881/ |
Daftar Isi:
- Minyak ikan berpotensi sebagai sumber omega-3 PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids) yang memiliki pengaruh positif untuk kesehatan. Proses pengalengan lemuru yang terdapat di daerah Muncar Banyuwangi mempunyai hasil samping berupa minyak ikan namun belum banyak dimanfaatkan karena kualitasnya masih rendah, sehingga perlu dilakukan pemurnian meliputi degumming, netralisasi, dan pemucatan (bleaching) menggunakan adsorben. Konsumen menyukai minyak yang pucat dan jernih sehingga perlu dikaji lebih mendalam mengenai proses bleaching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum serta karakteristik fisikokimia dan komposisi asam lemak minyak hasil samping pengalengan lemuru yang diberi perlakuan pemucatan menggunakan adsorben bentonit, zeolit, dan karbon aktif. Metode penelitian dirancang menggunakan RSM (Response Surface Methodology) desain percobaan CCD (central Composite Design). Dalam penelitian ini terdapat tiga faktor yaitu suhu (50, 70 dan 900C), waktu (5, 10, dan 15 menit), dan konsentrasi adsorben (5, 10, dan 15% b/b) dengan respon kecerahan (L) dan kejernihan (Absorbansi). Minyak ikan hasil optimasi dari masing-masing adsorben dikarakterisasi lebih lanjut untuk penentuan perlakuan terbaik menggunakan Metode Multiple Atribute. Solusi optimasi yang diprediksikan oleh program yaitu suhu, waktu proses, dan konsentrasi adsorben masing-masing sebesar 66,750C; 19,63 menit; dan 5,7% dengan nilai respon kecerahan 26,36 dan kejernihan 0,52 untuk bentonit, 76,070C; 19,26 menit; dan 9,05% dengan nilai respon kecerahan 26,51 dan kejernihan 0,51 untuk zeolit; 69,400C; 22,89 menit; dan 9,48% dengan nilai respon kecerahan 25,63 dan kejernihan 0,83 untuk karbon aktif. Hasil verifikasi data pada ketiga adsorben masuk dalam rentang nilai PI (Prediction Interval) dan CI (Confident Interval) sehingga sesuai untuk diterapkan. Karakteristik minyak ikan setelah pemucatan pada ketiga adsorben memenuhi standar IFOMA dan memiliki hasil lebih baik dibandingkan minyak ikan kasar kecuali bilangan peroksida, namun belum layak konsumsi karena tingginya produk oksidasi sehingga belum memenuhi standar IFOS. Pemucatan menggunakan adsorben zeolit memiliki kualitas yang paling baik dengan karakteristik yang diperoleh meliputi nilai kecerahan (L) 26,55±0,21, kejernihan (Absorbansi) 0,50±0,001, bilangan asam 0,52±0,004, asam lemak bebas 3,65±0,026%, bilangan peroksida 16,83±0,15 mek/kg, bilangan p-anisidin 5,45±0,52, total oksidasi 6,85, kadar air tidak terdeteksi, rendemen 82,45±0,21%, EPA 8,38% area.