Perbedaan Kandungan Zat Besi Pada Beras Hitam (Oryza Sativa L.) Varietas Jowo Melik Dalam Bentuk Bulir, Tepung, Kecambah, Dan Tepung Kecambah
Main Author: | Kartika, Yuni Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3877/ |
Daftar Isi:
- Anemia merupakan masalah yang banyak ditemukan di negara maju maupun negara berkembang. Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang tertinggi di Indonesia. Anemia defisiensi besi tertinggi terutama pada kelompok anak usia prasekolah dan ibu hamil. Salah satu pencegahan anemia defisiensi besi yaitu meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber zat besi dari golongan hewani maupun nabati. Salah satu bahan makanan yang tinggi kandungan zat besi yaitu beras hitam. Beras hitam varietas Jowo Melik memiliki kandungan gizi dan mutu organoleptik yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan zat besi pada bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah beras hitam. Jenis penelitian ini adalah Penelitian true experimental laboratory dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dibagi menjadi 4 perlakuan yaitu bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah dengan tiga kali pengulangan pada setiap kelompok perlakuan. Metode uji zat besi menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan zat besi pada perlakuan bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah secara berurutan sebesar 41,86 ± 2,56 ppm, 33,26 ± 0,68 ppm, 17,40 ± 2,66 ppm, dan 27,80 ± 0,49 ppm. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan kandungan zat besi pada setiap perlakuan (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan yang mengalami proses perendaman dan pemanasan dapat menyebabkan kandungan zat besi menurun.