Pendekatan Lean Manufacturing Menggunakan Value Stream Mapping (VSM) Untuk Mereduksi Waste Pada Proses Produksi Rokok (Studi Kasus di Pabrik Rokok BIN-TAN, Besuki-Tulungagung)

Main Author: Putra, Mochamad Radison
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3871/
Daftar Isi:
  • Pabrik Rokok (PR) BIN-TAN merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan produk pertanian, produk yang dihasilkan adalah Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang biasa disebut rokok kretek. Masalah yang sedang dihadapi PR BIN-TAN yaitu terdapat pemborosan yang sering terjadi di lini produksi. Contoh pemborosan yang terjadi adalah terdapat rokok yang cacat seperti batang rokok yang kurang isi dan tidak dapat dilakukan produksi ulang. Hal ini menyebabkan PR BIN-TAN tidak bisa mencapai target produksi yaitu 10 juta batang rokok per tahun. Aktivitas dalam proses produksi rokok sangat bervariasi yang berpotensi pada pemborosan (waste). Terdapat dua belas waste dalam proses produksi, yaitu overproduction, waiting, transportation, inappropriate processing, unnecessary inventory, unnecessary motions, defects, power and energy, human potential, environmental pollution, unnecessary overhead, inappropriate design. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pemborosan (waste) yang terjadi pada proses produksi berdasarkan Value Stream Mapping dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan pada proses produksi. Lean Manufacturing merupakan suatu sistem produksi yang menggunakan energi dan pemborosan yang sangat sedikit untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan konsumen dengan tepat di PR BIN-TAN. Metode yang dapat digunakan dalam penerapan lean manufacturing adalah Value Stream Mapping (VSM) dan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Value Stream Mapping (VSM) merupakan teknik memvisualkan proses aktivitas dalam bentuk mapping flow chart yang berguna untuk memetakan aktivitas yang memberikan nilai tambah dalam mewujudkan proses lean. Value Stream Analysis Tools (VALSAT) kemudian digunakan untuk meminimasi waste (pemborosan) dalam proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 pemborosan yang dinilai memiliki potensi tinggi yang dapat mengganggu hasil produksi. Pemborosan terjadi disebabkan oleh adanya pengawasan yang kurang, mesin/peralatan masih tradisional, terdapat pemesanan berlebih pada bahan baku penolong, serta pengaruh kelalaian dan kelelahan pekerja selama proses produksi. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan PR BIN-TAN adalah dengan mengganti mesin blending drum dengan kapasitas lebih besar, mengganti mesin oven tradisional dengan mesin oven yang modern dan berkualitas, menambah alat dorong guna mempermudah perpindahan, membuat penjadwalan produksi, dan menambah tenaga kerja. Penelitian selanjutnya dengan tema sama diharapkan dapat mengidentifikasi dampak perbaikan dari rekomendasi yang telah diberikan terhadap produktivitas.