Pengaruh Aktivasi Zeolit Menggunakan HCl, Karakterisasi dan Penggunaannya dalam Amobilisasi Ekstrak Kasar Xilanase Hasil Isolasi dari Trichoderma viride
Main Author: | Kuncoro, Widia Edy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3864/ |
Daftar Isi:
- Xilanase merupakan enzim hidrolase yang bersifat ektraseluler. Pada penelitian ini xilanase diperoleh dari Trichoderma viride dengan klobot jagung sebagai inducer. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pengasaman menggunakan HCl terhadap aktivitas dan penggunaan ulang enzim xilanase. Amobilisasi yang dilakukan adalah adsorbsi fisik pada zeolit teraktivasi dan non-aktivasi. Enzim yang digunakan merupakan ekstrak kasar xilanase dengan pelarut buffer asetat 0,2 M pH 5. Aktivasi zeolit dilakukan dengan HCl 0,4 M. Karakterisasi zeolit menggunakan XRD dan XRF Aktivitas xylanase diukur berdasarkan pembentukan produk xilosa secara spektrofotometri. Karakterisasi XRF zeolit dilakukan pada zeolit nonaktivasi diperoleh rasio Si/Al sebesar 6,48 dan pada zeolit teraktivasi diperoleh rasio Si/Al 7,21. Karakterisasi dengan XRD menunjukkan zeolit yang diperoleh terkadung mordenit 51,7% dan kuarsa sebagai pengotor sebesar 48,3%. Karakterisasi dilakukan pada zeolit teraktivasi, zeolit teraktivasi tersisipi enzim, zeolit non-aktivasi, dan zeolit non-aktivasi tersisipi enzim diperoleh pergeseran yang semakin besar seiring bertambahnya 2θ. Hasil amobilisasi enzim xilanase dengan matriks zeolit teraktivasi dan nonaktivasi dibandingkan. Enzim xilanase zeolit teraktivasi 0,465 ± 0,001 μg.mg- 1.menit-1 dan enzim xilanase zeolit nonaktivasi 0,427 ± 0,004 μg.mg- 1.menit-1, diuji menggunakan statistik menggunakan IBM SPSS 23 dan diperoleh sig.<0,05 yang menunjukkan perbedaan nyata. Pemakaian ulang menunjukkan aktivitas lebih tinggi pada amobilisasi dengan matriks zeolit teraktivasi.