Efek Pencegahan Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Sepsis Yang Diinduksi Lipopolisakarida Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Dan Gambaran Histopatologi Jejunum
Main Author: | Mawardi, Cholid |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3843/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/3843/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/3843/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/3843/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/3843/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/3843/ |
Daftar Isi:
- Sepsis adalah sindroma klinik yang terjadi sebagai manifestasi proses inflamasi imunologik karena ada respon imunitas tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Penyebab sepsis terutama dari LPS bakteri gram negatif. Selama ini pengobatan sepsis menggunakan obat kortikosteroid yang mempunyai efek samping imunosupresan sehingga penelitian ini digunakan ekstrak daun sambiloto sebagai obat herbal yang mempunyai kandungan Andrographolide yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari potensi pencegahan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap kadar Malondialdehida (MDA) dan perubahan gambaran histopatologi jejunum pada hewan tikus model sepsis. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), posttest only control group design. Hewan coba yang digunakan adalah Tikus (Rattus norvegicus) galur wistar dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dengan diinjeksi intra-peritoneal LPS 2 mg/kg BB, kelompok P1, P2, dan P3 yang diinjeksi intra-peritoneal LPS 2 mg/kg BB dengan pemberian pencegahan ekstrak daun sambiloto 3 dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB per-oral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian preventif ekstrak daun sambiloto dosis 500 mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB secara signifikan menurunkan kadar MDA dan memperbaiki kerusakan histopatologi jejunum. Penurunan kadar MDA pada kelompok preventif ekstrak daun sambiloto dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB yaitu 6 %, 13%, dan 17%. Pada gambaran histopatologi jejunum terjadi perbaikan struktur histologis jejunum ditandai dengan perbaikan sel-sel epitel. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan tindakan preventif ekstrak daun sambiloto dapat menurunkan kadar MDA dan memperbaiki histopatologi jejunum tikus sepsis.