Pengaruh Pemberian Ekstrak Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merr.) Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Dan Histopatologi Hepar Tikus Diabetes Mellitus Tipe I Dengan Induksi Streptozotocin (STZ)
Main Author: | Wardani, Paramita Wisnu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3787/ |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik kronis bersifat hiperglikemia dan berefek pada kelainan sekresi insulin. Kadar glukosa darah yang melebihi normal mengganggu kinerja hepar yang berperan sebagai pusat metabolisme dalam tubuh. Kedelai hitam (Glycine max (L) Merr) mengandung isoflavon dan antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi ekstrak air kedelai hitam (Glycine max (L) Merr) terhadap kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histopatologi hepar tikus model diabetes mellitus tipe 1 hasil induksi streptozotocin. Injeksi streptozotocin dilakukan secara intraperitonial dengan dosis 20mg/kgBB selama 5 hari. Penelitian ini menggunakan tikus jantan (Rattus norvegicus) umur 2 bulan dengan berat badan 100-150g yang dibagi dalam 5 kelompok antara lain kelompok kontrol, kelompok DM, serta kelompok DM terapi dosis 500 mg/kg BB, dosis 750 mg/kg BB, dan dosis 1000mg/kg BB. Kadar MDA dianalisis menggunakan metode Thiobarbaturic Acid (TBA) dan histopatologi organ hepar secara mikroskopis. Pemberian terapi ekstrak kedelai hitam (Glycine max(L.) Merr.) dengan dosis 500 mg/KgBB, 750 mg/KgBB, dan 1000 mg/KgBB pada hepar tikus yang diinduksi MLD-STZ. Dosis efektif terapi adalah dosis 1000 mg/KgBB karena mampu menurunkan kadar MDA dengan maksimal sebesar 57%. Pemberian terapi ekstrak kedelai hitam yang mengandung senyawa antosianin dan flavonoid yang mampu memperbaiki histopatologi tikus jantan (Rattus norvegicus) model diabetes mellitus tipe 1 yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan pada sel hepatosit.