Analisis Pengaruh Standar Praktik Produksi Pangan Halal Terhadap Produksi Berkelanjutan Menggunakan Metode Partial Least Square (Pls) (Studi Kasus Usaha Jasa Boga Di Kota Malang)

Main Author: Choirun, Annisa’u
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3732/
Daftar Isi:
  • Jasa boga adalah istilah umum untuk usaha yang melayani pemesanan berbagai macam pangan (makanan dan minuman) siap saji baik untuk pesta maupun kebutuhan instansi. Peningkatan kejadian penyakit akibat pangan (foodborne disease) dan kejadian pencemaran pangan terjadi akibat kondisi sanitasi dan higiene proses produksi pangan yang kurang baik. Penerapan standar praktik produksi pangan halal merupakan alternatif yang dilakukan untuk menekan risiko kejadian luar biasa (outbreak) penyakit yang ditularkan melalui pangan. Penelitian ini dilakukan pada usaha jasa boga golongan A1 Kota Malang yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh standar praktik produksi pangan terhadap produksi berkelanjutan. Variabel independen penelitian ini yaitu kualitas manajemen (X1), tempat usaha (X2), kebersihan, sanitasi dan keamanan pangan (X3), pengolahan pangan halal (X4), logistik halal (X5), dan kemasan dan label (X6) dan variabel dependen adalah produksi berkelanjutan (Y). Responden penelitian ini adalah pemilik, koki, dan pegawai dari 15 usaha jasa boga golongan A1. Analisis data menggunakan metode Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan model persamaan struktural yang terbentuk yaitu Y = 0,262 X1 + 0,233 X2 + 0,179 X3 + 0,145 X4 + 0,194 X5 + 0,147 X6 memiliki koefisien korelasi (R2) sebesar 0,911 dan Q2 predictive value sebesar 0,829. Variabel kualitas manajemen (X1) memiliki koefisien korelasi terbesar yaitu 0,262, sehingga paling berpengaruh terhadap produksi berkelanjutan (Y). Kualitas manajemen sangat dipengaruhi oleh indikator partisipasi dan keterlibatan karyawan (X13). Keterlibatan karyawan merupakan aset jangka panjang dan merupakan suatu proses yang memerlukan interaksi terus-menerus untuk menghasilkan loyalitas. Kompetensi karyawan mampu memecahkan tantangan organisasi sehingga menghasilkan kinerja terbaik. Variabel pengolahan pangan halal (X4) memiliki nilai koefisien korelasi terendah yaitu 0,145 sehingga berpengaruh rendah jika dibanding variabel lain. Hal tersebut karena tingkat kesadaran produsen terhadap produksi pangan halal masih rendah sehingga perlu dilakukan sosialiasi yang mampu menjangkau sampai produsen usaha jasa boga golongan A1.