Identifikasi dan strategi Mitigasi Risiko pada Produksi Rokok di PR.Trubus Alami Malang menggunakan metode Fuzzy FMEA
Main Author: | Putra, Andika Perdana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3731/ |
Daftar Isi:
- PR.Trubus Alami Malang adalah pabrik rokok yang merupakan anak perusahaan dari PT. Trubus Alami Tulungagung, Jawa Timur. Perusahaan ini memproduksi rokok berjenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) dimana rokok tersebut dipasarkan di Pulau Jawa. Pada proses produksi rokok tersebut, efektifitas dan efisiensi produksi perusahaan masih memiliki banyak masalah. Dalam proses pembuatan produk sering ditemui produk yang tidak sesuai standar. Selain itu terdapat pula potensial risiko dalam proses produksi yang belum teridentifikasi sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Untuk bisa mengoptimalkan lini produksi suatu perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas maka diperlukan adanya perbaikan-perbaikan dalam proses produksi dari awal hingga akhir. Risiko yang timbul dalam perusahaan harus mampu diidentifikasi dan dikelola dengan baik untuk meminimalisir biaya-biaya yang akan ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu manajemen risiko (risk management) harus diterapkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan risk management dapat diidentifikasi risiko-risiko yang terjadi dalam proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fuzzy Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Dengan menggunakan Fuzzy FMEA maka dapat diketahui penyebab kegagalan dan prioritas perbaikannya. Risiko yang teridentifikasi akan dinilai dengan menggunakan 3 paramater yaitu severity, occurance dan detection untuk mendapatkan nilai Fuzzy risk priority number. Dari identifikasi risiko didapatkan 19 potensi risiko yang ada pada proses produksi. Melalui Analisa Fuzzy FMEA didapatkan hasil 3 risiko dengan prioritas tertinggi yaitu berat SKT tidak sesuai standar (29,03), SKT kotor (23,22), dan pekerja tidak tertib aturan (17,69). Melalui Deep interview dengan pakar dipapatkan 9 strategi mitigasi risiko yang kemudian dianalisa menggunakan AHP. Hasil Analisa dari AHP adalah untuk risiko berat SKT tidak sesuai standar, strategi dengan nilai prioritas tertinggi adalah memberikan training pada pekerja dengan nilai (0,56). Untuk risiko SKT kotor, strategi dengan nilai prioritas tertinggi adalah memberlakukan sanitasi pekerja dengan nilai (0,47). Untuk risiko pegawai tidak tertib, strategi dengan nilai prioritas tertinggi adalah memberlakukan tata tertib pekerja dengan nilai (0,46).