Analisis Fundamental dengan Pendekatan Price Earning Ratio (PER) untuk Menilai Kewajaran Harga Saham sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi (Studi pada Subsektor Semen yang Listing di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015)
Main Author: | Hakmi, Sofia Suryani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/36/1/Sofia%20Suryani%20Hakmi.pdf http://repository.ub.ac.id/36/ |
Daftar Isi:
- Perusahaan memerlukan modal agar dapat terus berjalan dan berkembang. Modal yang digunakan oleh perusahaan dapat berasal dari dalam dan luar perusahaan. Sumber dana yang bersifat penyertaan saham yang dijual kepada masyarakat disebut juga dengan sumber dana eksternal. Pasar modal memberikan fasilitas bagi investor dan emiten untuk melakukan interaksi jual beli, pasar modal juga berfungsi memberikan peluang bagi investor sebagai alternatif sarana investasi dengan cara menanamkan modalnya pada instrumen keuangan. Saham salah satu instrumen keuangan yang dikenal dalam pasar modal. Saham dikenal sebagai investasi yang high risk – high return. Untuk meminimalisir risiko serta mengoptimalkan return maka diperlukan sebuah analisis investasi saham yang tepat sebagai dasar pemilihan saham suatu perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Price Earning Ratio (PER). Penilaian harga saham dalam pendekatan PER dilakukan dengan membandingkan nilai intrinsik saham dan harga pasar saham, sehingga diketahui kondisi harga saham dalam keadaan undervalued, overvalued atau correctlyvalued. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kondisi keuangan perusahaan ditinjau dari variabel fundamental dan mengetahui kewajaran harga saham dalam menentukan keputusan investasi dengan menggunakan analisis fundamental melalui pendekatan Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan sub sektor semen tahun 2013 sampai dengan 2015 sebanyak 5 perusahaan. Berdasarkan teknik purposive sampling diperoleh 3 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan yang berasal dari BEI periode 2013-2015. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa saham PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) berada pada posisi overvalued, sedangkan saham PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk (INTP) dan saham PT. Holcim Indonesia, Tbk (SMCB) berada pada posisi undervalued. Keputusan investasi yang tepat adalah menjual saham tersebut. Sedangkan keputusan yang tepat untuk saham PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk (INTP) dan saham PT. Holcim Indonesia, Tbk (SMCB) adalah membeli saham-saham tersebut.