Peranan Rasio Bahan Dan Pelarut Serta Lama Proses Ekstraksi Berbantu Energi Gelombang Mikro Dan Maserasi Untuk Saponin Dari Biji Mahoni (Swietenia Mahogany Jacq)

Main Author: Kamilia, Kintan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3596/
Daftar Isi:
  • Mahoni (Swietenia mahogany) sering digunakan sebagai anti jamur, anti mikroba, maupun sebagai obat-obatan penyakit seperti kanker, tumor, dan diabetes karena mengandung saponin dan flavonoid. Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yang terbentuk dari triterpenoid maupun steroid alkaloid. Senyawa saponin dapat dihasilkan dengan proses ekstraksi dengan pelarut. Microwave Assisted Extraction (MAE) merupakan metode ekstraksi non-konvensional yang menggunakan bantuan gelombang mikro. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu pembuatan serbuk biji mahoni bebas lemak (defatting) kemudian ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu lama ekstraksi (120 detik, 150 detik, dan 180 detik) serta faktor rasio bahan:pelarut (10:1 v/b, 15:1 v/b, dan 20:1 v/b). Analisa yang dilakukan meliputi analisa kemampuan penghambatan DPPH oleh antioksidan ekstrak, analisa rendemen dan analisa kadar saponin. Perlakuan terbaik dianalisa dengan metode Zeleny. Hasil perlakuan terbaik kemudian dibandingkan dengan hasil ekstraksi dengan metode maserasi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Metode Rancangan Acak Lengkap dilanjutkan dengan uji lanjut BNT pada selang kepercayaan 5%. Hasil yang didapat pada ekstraksi saponin dari biji mahoni dengan bantuan gelombang mikro yaitu perlakuan rasio bahan terhadap pelarut 1:15 (b/v) dan lama waktu ekstraksi 180 detik yang memiliki rendemen ekstrak sebesar 41,46%, persen inhibisi sebesar 46,83%, kadar saponin sebesar 11,53% dan efektivitas ekstraksi sebesar 1940,07 unit. Hasil ekstraksi tersebut berbeda nyata jika dibandingkan dengan ekstraksi metode maserasi selama 48 jam dengan rasio pelarut terhadap bahan 20:1. Metode maserasi menghasilkan rendemen ekstrak sebesar 39,86%, persen inhibisi sebesar 56,23%, kadar saponin sebesar 9,26% dan efektivitas ekstraksi sebesar 2241,14 unit. Ekstraksi saponin dari biji mahoni dengan bantuan gelombang mikro lebih efisien karena membutuhkan waktu ekstraksi yang lebih singkat dan jumlah pelarut yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan ekstraksi metode maserasi.