Optimasi Pemucatan (Bleaching) Minyak Hasil Samping Penepungan Ikan Lemuru (Sardinella sp.) menggunakan Adsorben Zeolit, Bentonit dan Arang aktif
Main Author: | -, Fajriyana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3591/ |
Daftar Isi:
- Ikan lemuru merupakan komoditi perikanan yang cukup dominan sehingga menjadi komoditas yang cukup banyak dieksplorasi seiring dengan perkembangan industri pengolahan ikan seperti penepungan ikan. Prinsip pengolahan tepung ikan adalah penghancuran sel-sel dan pemisahan bagian yang tidak larut, air dan minyak serta menggiling tepung yang masih kasa sampai halus. Salah satu dampak negatif dari industri penepungan ikan adalah hasil samping berupa limbah cair dari hasil pengepresan ikan yang berupa minyak ikan yang tercampur dengan komposisi pigmen, darah, lendir ikan serta senyawa pengotor lainnya. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali apabila mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Tujuan pemurnian minyak ikan hasil samping penepungan ikan lemuru adalah untuk menghilangkan pengotor seperti senyawa non trigiliserida, warna dan bau serta senyawa beracun. Metode yang digunakan terdiri dari tahap degumming (memisahkan fosfolipid), netralisasi (menghilangkan asam lemak bebas) dan bleaching (untuk menyerap kontaminan dan pigmen). Proses optimasi dilakukan dengan Respon Surface Methodology (RSM) menggunakan rancangan komposit terpusat dengan software Design Expert 7.15. Adsorben yang digunakan terdapat 3 macam yaitu zeolit, bentonit dan arang aktif. Faktor yang di teliti untuk masing-masing adsorben pada penelitian ini adalah suhu (50, 70, 90 °C) sebagai variabel X1, konsentrasi adsorben (5, 10 dan 15 %) sebagai variabel X2 dan waktu (10, 20, dan 30) menit) X3. Respon yang dioptimasi adalah kecerahan dan kejernihan (λ 515) untuk masing-masing adsorben. Melalui ketiga variabel tersebut, ditentukan nilai tiap level dan dibuat desain untuk penentuan kondisi optimum untuk kemudian data diverifikasi antara hasil prediksi dan hasil penelitian menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan tingkat signifikansi 5%. Minyak dari kondisi optimum masing-masing adsorben kemudian di karakterisasi secara lengkap dan dilakukan penentuan perlakuan adsorben terbaik dengan metode Multiple Atribute Zeleny. Titik optimum pada tiap adsorben menunjukkan zeolit optimum pada suhu 74,05°C, konsentrasi adsorben 3,16 % dan waktu kontak 11,36 menit, bentonit optimum pada suhu 76,21°C, konsentrasi adsorben 11,01 % dan waktu kontak 21,50 menit, sedangkan arang aktif optimum pada suhu 61,78°C, konsentrasi adsorben 6 % dan waktu kontak 16,29 menit. Hasil analisis Zeleny menunjukkan adsorben terpilih adalah zeolit yang menunjukkan bahwa model untuk respon kejernihan dan kecerahan adalah model kuadratik. Namun, respon yang digunakan hanya kecerahan karena memiliki model yang signifikan dan lack of fit yang tidak signifikan, sedangkan pada respon kejernihan memiliki model dan lack of fit yang signifikan. Kondisi optimum (zeolit) menghasilkan rendemen 92,78 %, kadar air tidak terdeteksi, asam lemak bebas 3,68 % oleat, bilangan asam 5,47 mgNaOH/kg, bilangan p-anisidin 4,19 mek/kg, bilangan peroksida 16,68 mek/kg, bilangan total oksidasi 29,17 mek/kg dan EPA sebesar 25,79% sedangkan DHA tidak terdeteksi.