Stereotip dan Prasangka Orang Jepang Terhadap Orang Asing yang Tercermin dalam Drama Nihonjin no Shiranai Nihongo Karya Taketsuna Yasuhiro dan Akashi Naomi

Main Author: Yunus, Moh Ridhouddin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/358/1/MOH.%20RIDHOUDDIN%20YUNUS%20.pdf
http://repository.ub.ac.id/358/
Daftar Isi:
  • Masalah sosial, khususnya stereotip dan prasangka orang Jepang terhadap orang asing menjadi daya tarik untuk mengangkat drama Nihonjin no Shiranai Nihongo sebagai objek penelitian. Drama tersebut merupakan drama bertemakan pendidikan karya Taketsuna Yasuhiro dan Akashi Naomi. Penelitian ini menemukan dalam drama tersebut terdapat beberapa bentuk stereotip dan prasangka dilakukan orang Jepang yang diwakili beberapa tokoh orang Jepang pada drama tersebut terhadap orang asing yaitu para murid asing yang sedang bersekolah dan bekerja di Jepang. Para murid asing ini berasal dari negara Inggris, Amerika, Swedia, China, Rusia, Prancis dan Italia. Penelitian ini akan menjawab bagaimana bentuk stereotip dan prasangka orang Jepang terhadap orang asing yang tercermin pada drama Nihonjin no Shiranai Nihongo dalam penelitian ini. Untuk menjawab masalah tersebut, penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra Swingewood dan Laurenson (1972) yaitu sastra sebagai refleksi sosial dan teori bentuk stereotip dan prasangka yang dikemukakan Sendjaja (2004) serta menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analisis untuk mengumpulkan, mengklasifikasi dan menganalisis data mengenai pesan yang disampaikan dalam drama yang kemudian dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Hasil studi menunjukkan terdapat 13 data bentuk stereotip dan prasangka orang Jepang terhadap orang asing, dengan rincian 9 data adegan bentuk antilokusi, 1 data adegan bentuk penghindaran diri, 1 data adegan bentuk diskriminasi dan 2 data adegan bentuk serangan fisik. Penelitian ini menyimpulkan bentuk stereotip dan prasangka yang paling sering ditampilkan dalam drama tersebut dari episode 1 sampai 12 adalah bentuk antilokusi sebanyak 9 total data adegan. Bentuk antilokusi yang ditampilkan dalam drama ini pun beragam, mulai dari pengungkapan sikap antagonis secara langsung maupun tidak langsung, baik kepada diri sendiri, orang lain maupun kepada tokoh yang bersangkutan.