Uji Efektivitas Ekstrak Kedelai (Glycine Max) Elisitasi Terhadap Sel Hematopoietik Mencit (Mus Musculus) Balb/C Dengan Perlakuan Diet Fruktosa-Lemak Tinggi
Main Author: | Safitri, Yunita Diyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/356/1/1.%20Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/356/2/2.%20BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/356/3/3.%20BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/356/4/4.%20BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/356/5/5.%20BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/356/6/6.%20BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/356/7/7.%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/356/ |
Daftar Isi:
- Kebiasaan dan pola hidup yang tidak seimbang seperti mengonsumsi makanan dengan lemak dan gula tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan resiko terjadinya obesitas dan beberapa penyakit terkait metabolisme. Pada kondisi obesitas terjadi over-nutrisi yang dapat mengakibatkan terjadinya hipoksia, stress pada retikulum endoplasma, dan inflamasi tingkat rendah yang ditandai dengan pelepasan sitokin proinflamasi seperti TNF-α, IL-1β dan IL-6, serta peningkatan sekresi asam lemak bebas/free fatty acid (FFA). Peningkatan sekresi FFA dapat berdampak langsung pada penurunan uptake glukosa ke otot yang menyebabkan resistensi insulin. Inflamasi akan menyebabkan ketidakstabilan homeostasis bone marrow terkait dengan proliferasi HSC (Hematopoietic Stem Cell) secara terus menerus untuk membentuk makrofag dan berdampak pada gangguan keseimbangan produksi sel-sel darah. Kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang sering dimanfaatkan baik sebagai makanan pokok maupun sebagai obat herbal, dimana kandungan senyawa yang dimiliki kedelai akan mengalami peningkatan, dan atau dapat membentuk komponen baru dengan adanya proses modifikasi. Elisitasi merupakan proses modifikasi kedelai dengan memberikan paparan stress biotik maupun abiotik untuk memproduksi senyawa metabolit sekunder berupa gliseollin dan juga peningkatan isoflavon yang terkandung di dalamnya. Pada penelitian ini kedelai dielisitasi dengan dipapar Saccharomyces cerevisiae dan cayaha. Gliseollin dan isoflavon diduga memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi serta memperbaiki uptake glukosa otot akibat obesitas. Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan mencit obesitas dengan cara diberi Diet Lemak-Fruktosa Tinggi (DFLT) yang komposisinya terdiri dari 30% fruktosa, 35% pakan Hi Gro 551, 17% lemak sapi, 8% kolesterol, dan 10% tepung terigu, serta diberi minum yang mengandung 20% fruktosa. Perlakuan DFLT diberikan selama 20 minggu, kemudian diberi perlakuan ekstrak kedelai elisitasi dengan beberapa variasi dosis yakni 78 mg/kg BB, 104 mg/kg BB, dan 130 mg/kg BB selama 4 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sel-sel hematopoietik yang meliputi jumlah biokimia darah dan beberapa parameter terkait dengan hematopoietik yakni TER119+CD34+, TER119+, TER119+VLA- 4+, TER119+CD59+, Gr-1+ dan B220+SDF-1+ pada mencit model diet lemak tinggi dan fruktosa. Analisa sel dilakukan dengan menggunakan alat flow cytometry dan didukung oleh software BD Cell Quest ProTM. Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini diuji ANOVA menggunakan SPSS versi 10 for Windows dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DFLT mampu menginduksi terjadinya obesitas, meningkatkan kadar glukosa dan kolesterol total darah. Pemberian ekstrak kedelai elisitasi mampu memperbaiki biokimia darah dengan menurunkan kadar glukosa dan total kolesterol darah. Pada sistem hematopoietik, ekstrak kedelai elisitasi mampu memperbaiki sistem hematopoietik dengan meningkatkan jumlah relatif progenitor TER- 119+CD34+, prekursor TER-119+ dan TER-119+VLA-4+, regulator komplemen TER119+CD59+ pada perkembangan sel darah merah dan menurunkan granulosit Gr-1+. vii Pemberian EKE mampu mendukung perkembangan sel B dengan meningkatkan ekspresi SDF-1 pada sel B. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa EKE mampu memperbaiki sistem hematopoietik mencit model DFLT.