Evaluasi Penjadwalan Proyek TAR (Turnaround) dengan Metode CPM dan Fast Track
Main Author: | Tovani, Rizqi Widi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3377/1/Rizqi%20Widi%C2%A0Tovani.pdf http://repository.ub.ac.id/3377/ |
Daftar Isi:
- PT. X merupakan pemasok LNG yang beroperasi di Papua, Indonesia. Pengolahan LNG menggunakan kilang sebagai salah satu faktor utama. Perawatan pada kilang pada PT.X LNG disebut sebagai proyek TAR (Turnaround). Proyek TAR 4 memiliki ruang linkup yang berbeda dari proyek TAR sebelumnya. Durasi proyek TAR dijadwalkan selama 25 hari akan tetapi pada proyek TAR 4 terjadi keterlambatan selama 7 hari menjadi 32 hari. Sehingga terjadi kerugian produksi sebesar 17.231 Mmbtu. Keterlambatan tersebut berdasarkan tidak tepatnya penjadwalan proyek yang dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkannya penjadwalan proyek yang baru yang lebih relevan dengan kondisi di lapangan dan tidak menimbulkan kerugian produksi yang terlalu jauh dari penjadwalan sebelumnya sehingga perusahaan dapat bekerja dengan efisien. Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Fast Track. CPM digunakan untuk mengetahui jaringan proyek dari work breakdown structure yang telah ada. Setelah dibuat jaringan proyek diketahui durasi penjadwalan proyek yang pertama. Setelah diketahui durasi proyek dengan CPM digunakan metode kedua yaitu fast track. Penggunaan percepatan sebesar 25% diambil dari nilai precommissioning tiap kegiatan pada aktivitas. Setelah itu dihitung dengan metode fast track yang akhirnya diketahui durasi proyek yang tepat dan dihitung perbandingan loss production. Hasil penelitian menunjukan bahwa durasi proyek yang dihasilkan dengan menggunakan metode CPM adalah selama 755 jam atau 32 hari. Lintasan kritis yang didapatkan dengan menggunakan metode CPM adalah [1]mematikan kilang minyak – [2] isolasi PR String – [13] PR Comp – [78] commissioning unit 52 – [80] menghidupkan kembali kilang minyak. Metode CPM memiliki durasi yang sama dengan durasi proyek sehingga dilakukan fast track. Fast track mengambil percepatan sebesar 25% diambil dari kegiatan precommissioning yang terdapat pada aktivitas sebelumnnya. Percepatan dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang telah memenuhi syarat untuk dapat di fast track. Metode fast track menghasilkan durasi selama 665 jam atau 28 hari. Tidak terjadi perubahan lintasan ketika dilakukan fast track. Kehilangan produksi selama Proyek TAR berlangsung dengan menggunakan metode CPM yaitu sebesar 17.231 Mmbtu atau sebesar US$ 172.310. kehilangan produksi yang terjadi dengan menggunakan metode fast track sebesar 15.078 Mmbtu atau sebesar US$ 150.780. Oleh karena itu dapat diketahui terjadi pengurangan kehilangan produksi dengan menggunakan fast track dari pada metode CPM, yaitu sebesar 2.153 Mmbtu atau 12,5% dengan perbedaan durasi proyek 4 hari. Pengurangan yang terjadi memiliki persentase sebesar 12,5% dengan menggunakan metode fast track.