Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE) Untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Recoiling Line

Main Author: Heryaningtyas, Danty Intani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3374/1/Danty%20Intani%20Heryaningtyas.pdf
http://repository.ub.ac.id/3374/
Daftar Isi:
  • PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan baja terbesar di Indonesia. Perusahaan harus mampu mengoptimalkan segala sumber daya salah satunya adalah mesin mengingat banyaknya besi dan baja yang digunakan dalam dunia industri. Permasalahan yang dihadapi PT. Krakatau Steel Divisi Cold Rolling Mill (CRM) terdapat pada proses produksi finish line khususnya pada mesin Recoiling Line yaitu adanya kerusakan atau downtime yang tinggi. Downtime yang terjadi pada mesin Recoiling Line dapat menyebabkan terhambatnya proses produksi, tidak terpenuhinya kebutuhan konsumen tepat waktu serta menimbulkan defect pada produk. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan pengukuran efektivitas untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mesin, penyebab dan dampak yang ditimbulkan serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk memperbaiki efektivitas mesin Recoiling Line tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE digunakan untuk mengukur kondisi efektivitas peralatan mesin secara keseluruhan terkait dengan availability rate, peformance efficiency, dan quality of product. Setelah diketahui nilai OEE mesin Recoiling Line, dilakukan perhitungan six big losses untuk mengetahui losses terbesarnya. Setelah diketahui losses terbesarnya, dilakukan identifikasi kegagalan serta memberikan rekomendasi perbaikan menggunakan Grey Failure Mode and Effect Analysis (Grey FMEA). Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata nilai OEE mesin Recoiling Line masih berada dibawah standar yang sudah ditetapkan World Class yaitu sebesar 57,833 %. Hasil perhitungan six big losses dan diagram pareto, terdapat 3 losses yang berpengaruh paling signifikan terhadap efektivitas mesin Recoiling Line, yaitu Reduced Speed Losses, Idling and Minor Stoppages Losses dan Breakdown Losses. Berdasarkan hasil identifikasi kegagalan menggunakan Grey FMEA, terdapat 4 kegagalan yang menjadi prioritas perbaikan, yaitu shaft mandrel pada scrap baller patah, kerusakan pada cylinder uncoiler , saddle coil car rail tidak center dengan mandrel, dan konfigurasi speed rolling pada pisau side trimmer tidak sama. Rekomendasi perbaikan untuk shaft mandrel pada scrap baller patah adalah menerapkan preventive maintenance dengan melakukan pembersihan rutin scrap baller sebanyak 3 kali per shift. Rekomendasi perbaikan untuk kerusakan pada cylinder uncoiler adalah dengan mengganti seal dengan jenis Polytetrafluoroethylene (PTFE) bronz. Rekomendasi perbaikan untuk saddle coil car rail tidak center dengan mandrel adalah membuat maintenance berkala untuk melakukan kalibrasi atau proses levelling menggunakan theodolite. Sedangkan untuk konfigurasi speed rolling pada pisau side trimmer, rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan adalah melapisi pisau side trimmer dengan TiN (Titanium Nitride).