Pemodelan Spasial Water Poverty Index dengan Infrastruktur dan Kondisi Sosial di Kelurahan Cemorokandang
| Main Author: | Prabandari, Anestia Lairatri |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3343/1/BAGIAN%20DEPAN%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/3343/2/BAB%201.pdf http://repository.ub.ac.id/3343/3/BAB%202.pdf http://repository.ub.ac.id/3343/4/BAB%203.pdf http://repository.ub.ac.id/3343/5/BAB%204.pdf http://repository.ub.ac.id/3343/6/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/3343/ |
Daftar Isi:
- Kelurahan Cemorokandang merupakan satu satunya kelurahan di Kecamatan Kedungkandang yang tidak terlayani sambungan perpipaan air bersih oleh PDAM.. Kelurahan Cemorokandang merupakan kelurahan yang memiliki 380 KK atau sekitar 9,7% penduduk miskin dari total 3.911 KK yang ada. Pelayanan prasarana berupa jalan dengan kualitas baik juga belum tersebar merata pada setiap RW, terdapat RW yang memiliki jalan utama penghubung antar RW masih makadam dengan kualitas jalan buruk. Selain itu antusias masyarakat untuk mengikuti kelembagaan juga masih tergolong rendah, terlihat pada masyarakat RW 6 rata-rata hanya mengikuti 1 kelembagaan aktif yang ada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah water poverty index,social network analysis, dan regresi spasial. Metode water poverty index bertujuan untuk menghitung indeks kemiskinan air setiap RW dengan memerhatikan lima variabel,yaitu variabel ketersediaan, variabel akses, variabel kapasitas,variabel pemanfaatan dan variabel lingkungan. Metode social network analysis digunakan untuk melihat tingkat partisipasi masyarakat dan kerapatan atau afiliasi pada setiap RW di Kelurahan Cemorokandang. Regresi spasial digunakan untuk melihat hubungan antara variabel terikat nilai water poverty index dengan variabel bebas yaitu infrastruktur dan kondisi sosial. Hasil perhitungan water poverty index menunjukkan bahwa RW 06 merupakan nilai dengan nilai water poverty index terendah (tidak aman). Sedangkan pada perhitungan kondisi sosial berupa tingkat partisipasi RW 06 memiliki nilai terendah (tingkat partisispasi rendah) dengan nilai 1,03. Perhitungan nilai densitas pada Kelurahan Cemorokandang menunjukkan bahwa RW 11 merupakan RW dengan nilai densitas terendah yaitu 0,257 (densitas rendah). Hasil analisis regresi spasial antara water poverty index dengan infrastruktur dan kondisi sosial, nilai koefisien rate of participation memiliki nilai palin besar diantara variabel yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rate of participation lebih memberikan peluang untuk menaikan nilai water poverty index di Kelurahan Cemorokandang