Analisis Manajemen Risiko Untuk Meminimalisir Kredit Bermasalah (Studi Pada PD. BPR Bank Daerah Lamongan)
Main Author: | Arih, Ikhwan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3331/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/3331/ |
Daftar Isi:
- Manajemen Risiko merupakan salah satu langkah penting untuk memperkuat infrastruktur dan sistem pengelolaan perbankan. Sebagai bagian dari struktur perbankan nasional, BPR juga wajib melaksanakan manajemen risiko, terutama dalam pemberian kredit. Keputusan pemberian kredit memiliki risiko tinggi atas ketidakmampuan debitur dalam membayar kewajiban kreditnya pada saat jatuh tempo. Jadi untuk menjaga dan meminimalisir risiko tersebut dan demi keamanan maka pihak bank harus melakukan manajemen pengendalian resiko kredit dengan baik. Penelitian ini menguji penerapan manajemen risiko pada PD. BPR Bank Daerah Lamongan dalam meminimalisir risiko kredit bermasalah telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan bank Indonesia tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum. Serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen risiko kredit bermasalah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pegawai yang menangani bagian kredit dan manajemen risiko, dan hasil observasi kegiatan perusahaan terkait pemberian kredit dan manajemen risiko. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan, dan gambaran umum PD. BPR Bank Daerah Lamongan, visi dan misi, struktur organisasi, dan data-data lainnya yang mendukung. Hasil pengujian Metode Analisis Data Model Interaktif menunjukan Penerapan manajemen risiko yang efektif harus didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta limit risiko yang ditetapkan secara jelas sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis. Faktor pendukung penerapan manajemen resiko membantu untuk menghindari kerugian akibat berbagai resiko yang menimpa, dan menerapkan manajemen risiko dapat mengikat implikasinya yang sangat besar bagi perbankan Indonesia. Sedangkan Faktor penghambat yang ditemui adalah rendahnya pengawasan akan penerapan manajemen risiko pada perbankan, skills SDM yang masih kurang siap untuk menerapakan manajemen risiko, proses internal maupun eksternal bank dan risiko pada sistem suatu bank yang belum sesuai dengan pedoman penerapan manajemen risiko perbankan. Masih rendahnya penerapan manajemn risiko, maka perbankan di sarankan untuk menata kembali dalam penerapan manajemen risiko melakukan koordinasi dengan tim dalam pelaksanaan. Melakukan program pelatihan untuk peningkatan skill para sumber daya manusia yang ada Perbaikan dalam system internal dan ekternal bank dengan penerapan sesuai dengan manajemen risiko perbankan.