Pengaruh Temperatur Fluida Dalam Pipa dan Ukuran Retak Terhadap Stress Intensity Factor pada Instalasi Pipa Geothermal

Main Author: Putra, Rochmat Isnaeni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3297/1/Putra%2C%20Rochmat%20Isnaeni.pdf
http://repository.ub.ac.id/3297/
Daftar Isi:
  • Pipa merupakan komponen yang penting pada pembangkit listrik geothermal untuk mengalirkan uap air yang berasal dari dalam perut bumi. Kegagalan pada pipa dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, gangguan pada kehidupan sehari hari, kerusakan struktur di daerah sekitar pipa, bahkan timbulnya korban jiwa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi komputer memanfaatkan software berbasis elemen hingga. Variasi yang digunakan pada pemodelan ini yaitu temperatur fluida dalam pipa (80oC, 115oC, dan 150oC) dan ukuran retak (1mm, 3mm, dan 5mm). Material yang digunakan pada penelitian adalah baja ASTM A106-B dengan asumsi model material berupa bilinear isotropic. Pembebanan yang diterima oleh pipa geothermal berasal dari aliran fluida dalam pipa geothermal. Hasil output dari pengujian fluida dalam pipa akan menjadi input pada perhitungan tegangan dari instalasi pipa geothermal. Hasil penelitian menunjukan pada instalasi pipa dengan ukuran retak 5mm dengan temperatur fluida dalam pipa 115oC dan 150oC berpotensi mengalami perambatan retak karena memiliki nilai stress intensity factor melebihi nilai fracture toughness material. Temperatur fluida dalam pipa dan ukuran retak berpengaruh terhadap nilai stress intensity factor, semakin besar temperatur fluida dalam pipa dan ukuran retak maka nilai stress intensity factor juga semakin besar.