Pengaruh Konsentrasi GA3 dan Lama Penyinaran Pada Kualitas Bunga Anyelir (Dianthus caryophyllus L.)

Main Author: Rachma, Herda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/327/1/Rachma%2C%20Herda.pdf
http://repository.ub.ac.id/327/
Daftar Isi:
  • Anyelir (Dianthus caryophylus L.) merupakan komoditas bunga potong potensial karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dalam industri bunga potong di Indonesia. Anyelir menempati peringkat ke tiga dalam perdagangan komoditas bunga potong di Indonesia setelah krisan dan mawar (Badan Pusat Statistik, 2013). Selain sebagai bunga potong anyelir dapat dimanfaat sebagai tanaman obat dan kosmetik. Berdasarkan data BPS, produksi anyelir sebagai bunga potong dari tahun 2009 hingga 2013 terus mengalami penurunan. Terjadinya penurunan produksi salah satunya disebabkan karena lamanya waktu berbunga. Anyelir dapat berbunga setelah umur 6 bulan dengan perbanyakan menggunakan stek. Waktu tersebut tergolong lama untuk budidaya tanaman hias bunga potong. Salah satu upaya mempercepat pembungaan serta tetap memenuhi syarat mutu potong ialah dengan melakukan induksi pembungaan menggunakan pemberian GA3 dan lama penyinaran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi konsentrasi GA3 dan lama penyinaran pada kualitas bunga anyelir, mengetahui konsentrasi GA3 dan lama penyinaran yang tepat untuk mempercepat terbentuknya pembungaan dan memperbaiki kualitas bunga anyelir. Hipotesis penelitian yaitu aplikasi GA3 semakin tinggi maka memerlukan penambahan lama penyinaran yang lebih singkat untuk memperbaiki kualitas bunga anyelir, konsentrasi GA3 250 ppm dengan lama penyinaran 2 jam dapat mempercepat pembungaan dan memperbaiki kualitas bunga anyelir. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2016 di rumah plastik di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak terbagi (Split Plot) 3 kali ulangan, dengan menempatkan lama penyinaran petak utama (L0) tanpa penyinaran (hari netral), (L1) lama penyinaran 2 jam (14 jam penyinaran), (L2) lama penyinaran 4 jam (16 jam penyinaran), sedangkan untuk anak petak konsentrasi GA3 terdiri dari (G0) 0 ppm (tanpa aplikasi), (G1) 250 ppm, (G2) 500 ppm. Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali secara non destruktif pada umur 21 hst, 35 hst, 49 hst, 63 hst dan 77 hst. Parameter pengamatan antara lain tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah cabang, persentase tanaman berbunga, waktu muncul kuncup, jumlah bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga, diameter tangkai bunga, umur panen dan kesegaran bunga. Analisis data menggunakan uji F (analisis ragam) dan dilanjutkan uji beda nyata jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan lama penyinaran dan konsentrasi GA3 pada parameter pengamatan tinggi tanaman pada 49, 63 dan 77 hst, jumlah daun pada 63 dan 77 hst serta seluruh pengamatan komponen hasil. Perlakuan lama penyinaran 4 jam dengan konsentrasi GA3 0 ppm menghasilkan jumlah bunga, panjang tangkai bunga, diameter tangkai bunga dan diameter bunga lebih tinggi. Bedasarkan hasil analisis usahatani perlakuan konsentrasi GA3 0 ppm dengan penyinaran 4 jam ialah perlakuan paling efektif dan ekomonis. Sedangkan penyinaran 2 jam dengan berbagai konsentrasi GA3 mampu mempercepat muncul kuncup bunga serta waktu panen dan memperpanjang lama kesegaran.