Pengelolaan Aset Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Pada Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang)
Main Author: | Sari, Oktaviana Eka Puspita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3265/1/1.%20Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/2/2.%20BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/3/3.%20BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/4/4.%20BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/5/5.%20BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/6/6.%20BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/7/7.%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/3265/ |
Daftar Isi:
- Aset atau kekayaan desa merupakan modal sosial sekaligus modal ekonomi yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan desa dan pengungkit kegiatan produktif masyarakat yang mengarah pada kesejahteraan. Namun, masih ada beberapa aset Desa Landungsari yang belum terkelola secara maksimal untuk meningkatkan pendapatan asli desa. Dengan adanya permasalahan mengenai pengelolaan aset desa, maka dalam mengelola aset desa dibutuhkan proses pengelolaan yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, dan pengawasan yang baik agar aset desa yang memiliki banyak potensi dapat di optimalisasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dibatasi dengan fokus penelitian, yaitu: (1) pengelolaan aset desa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang dalam meningkatkan pendapatan asli desa, yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, dan pengawasan, (2) kendala dalam pengelolaan aset Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Lokasi penelitian ini berada di Desa Landungsari dengan situs penelitian di Kantor Desa Landungsari. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana yang melalui tiga tahap yaitu kondensasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/ verifikasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan aset desa, dari aspek perencanaan telah cukup baik, yaitu dengan adanya perencanaan untuk mengubah aset desa yang kurang berkontribusi terhadap pendapatan asli desa menjadi lebih berdayaguna. Dari aspek pengorganisasian, pengelola aset desa sudah bertugas sesuai tupoksi masing-masing meskipun vakumnya BUMDes menjadi kendala dalam pengelolaan aset desa berupa pasar. Dari aspek pemanfaatan, aset desa telah dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Namun demikian, masih terdapat kesalahan dalam pemanfaatan aset desa berupa pasar yang mengakibatkan kurangnya kontribusi terhadap pendapatan asli desa. Sedangkan dari aspek pengawasan, masih ada beberapa aset yang belum terawasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari lemahnya pengawasan dan pengamanan secara hukum yang belum sepenuhnya dilakukan. Di sisi lain, dari penelitian ini ditemukan kendala-kendala dalam pengelolaan aset Desa Landungsari yaitu penggalian potensi aset desa yang belum optimal, kualitas sumber daya manusia yang kurang kompeten, dan BUMDes yang tidak aktif (vakum). Untuk menangani permasalahan penggalian potensi aset desa yang belum optimal, Pemerintah Desa Landungsari harus menggali potensi aset desa lebih dalam dengan menciptakan inovasi-inovasi yang dapat berdampak positif terhadap pendapatan asli desa. Di sisi lain, untuk menangani kualitas sumber daya manusia yang kurang kompeten, maka frekuensi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia harus ditingkatkan. Sedangkan untuk menangani BUMDes yang tidak aktif (vakum), maka Pemerintah Desa Landungsari harus memberikan motivasi melalui pengalokasian dana yang lebih bagi BUMDes agar aktif kembali.