Efek Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica) Pada Stunting Larva Zebrafish (Danio Rerio) Akibat Induksi Rotenon Melalui Peningkatan Ekspresi Glucose Transporter 4 (Glut 4) Dan Osteocalcin
Daftar Isi:
- Stunting merupakan retardasi pertumbuhan linear yang ditandai dengan tinggi badan / panjang badan dibandingkan umur (TB/U; PB/U), nilai z-score nya berada dibawah -2 standar deviasi berdasarkan pengukuran WHO. Kriteria stunting yaitu bayi lahir normal tanpa kelainan kongenital dan memiliki panjang badan kurang dari 2 standar deviasi saat anak berusia 2 tahun. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013) prevalensi stunting di Indonesia meningkat dari tahun 2010 (35,6%) menjadi 37,2% pada tahun 2013. Menurut WHO prevalensi balita stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya ≥ 20%. Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting adalah adanya paparan toksin atau pestisida. Pestisida bekerja sebagai Endocrine Disrupting Chemicals (EDCs) yang dapat mengganggu fungsi homeostasis hormon dalam tubuh. Rotenon merupakan salah satu jenis pestisida yang bekerja menghambat komplek I mitokondria yang dapat menyebabkan sistem transpor elektron terganggu, penurunan jumlah Adenosine Triphospate (ATP), meningkatnya ROS serta terjadi stres oksidatif. Stres oksidatif dapat mempengaruhi peran Insulin Reseptor Substrat (IRS) dalam memediasi aktifasinya terhadap jalur PI3K termasuk translokasi Glucose Transporter 4 (GLUT4). GLUT4 merupakan protein yang memediasi penyerapan dan transportasi glukosa yang merupakan sumber utama dalam pembentukan ATP. Selain itu stres oksidatif dapat menurunkan aktifitas osteoblastogenesis dan meningkatkan osteoclastogenesis sehingga pertumbuhan tulang terhambat. Osteoblas yang tidak terbentuk akan mempengaruhi sekresi osteocalcin. Sedangkan osteocalcin berperan penting pada mineralisasi tulang dimana mineral sangat dibutuhkan pada proses osteogenesis yaitu pembentukan dan pertumbuhan tulang. Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman yang mengandung teriterpenoid berperan sebagai antioksidan yang dapat menyeimbangkan oksidan dalam sel sehingga stres oksidatif dapat diturunkan. Selain itu pegagan mengandung makronutrien, mikronutrien, vitamin dan mineral yang sangat penting dan dibutuhkan pada proses pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) dapat mempengaruhi panjang badan pada stunting larva zebrafish akibat induksi rotenon melalui ekspresi GLUT 4 dan Osteocalcin. Pada penelitian terdahulu telah dibuktikan rotenon konsentrasi 10 ppb mampu menurunkan panjang badan larva zebrafish namun hasilnya belum maksimal. Sehingga pada penelitian ini dilakukan eksplorasi kembali dan dibuktikan rotenon konsentrasi 12,5 ppb mampu menyebabkan stunting. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain post-test-only control group menggunakan hewan coba zebrafish. Sampel diinduksi rotenon konsentrasi 12,5 ppb sejak 2-72hpf. Ekstrak etanol pegagan digunakan konsentrasi 1,25μg/ml; 2,5 μg/ml; dan 5 μg/ml dan dipapar secara bersamaan dengan rotenon. Larva diikuti perkembangannya dan diukur pertumbuhannya dengan cara mengukur panjang badan larva zebrafish usia 3,6 dan 9 dpf menggunakan software Image Raster 3. Pada 9 dpf, dilakukan pengukuran ekspresi GLUT4 dan osteocalcin menggunakan whole mount immunohistochemistry (IHC) dengan pewarnaan DAB. Warna coklat yang terekspresi dikuantifikasi menggunakan software imageJ melalui nilai integrated density dalam satuan pixel. Hasil penelitian menunjukkan pada usia 3 dpf (analog dengan bayi baru lahir) larva zebrafish yang dipapar rotenon tidak ada perbedaan rerata panjang badan secara signifikan pada seluruh kelompok. Pada usia 6 dpf (analog dengan anak usia 2 tahun) dan 9 dpf (analog dengan anak usia 8 tahun) didapatkan hasil selisih panjang badan larva zebrafish > 2SD dan berbeda signifikan (<0,05) dengan kelompok kontrol. Semua kelompok pada usia 3,6 dan 9 dpf memiliki rasio panjang badan yang sama yaitu 1:5. Sehingga dapat disimpulkan stunting akibat induksi rotenon 12,5 ppb terjadi mulai usia 6 hingga 9 dpf. Pada kelompok rotenon pegagan, rata-rata panjang badan larva zebrafish usia 3 dpf tidak terdapat perbedaan signifikan antara semua kelompok. Rata-rata panjang badan larva zebrafish usia 6 dpf yang dinduksi rotenon pegagan konsentrasi 1,25μg/ml tidak terdapat perbedaan signifikan dengan kelompok rotenon, sedangkan pada konsentrasi 2,5μg/ml dan 5μg/ml terdapat perbedaan signifikan. Pada larva zebrafish usia 9 dpf terdapat perbedaan rata-rata panjang secara signifikan pada konsentrasi 2,5μg/ml dan 5μg/ml dengan kelompok rotenon. Ekspresi GLUT4 dan Osteocalcin pada larva zebrafish yang diinduksi rotenon menurun secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Ekspresi GLUT4 meningkat secara signifikan dengan penambahan pegagan konsentrasi 5μg/ml, sedangkan ekspresi Osteocalcin meningkat secara signifikan dengan penambahan pegagan konsentrasi 2,5μg/ml dan 5μg/ml. Korelasi pearson menunjukkan adanya hubungan positif dan sangat kuat antara konsentrasi pegagan dengan ekspresi GLUT4 (0,880) serta hubungan positif dan kuat pada ekspresi Osteocalcin (0,671). Korelasi antara GLUT4 dan Osteocalcin dengan panjang badan memiliki hubungan positif dan kuat. Korelasi antara ekspresi GLUT4 dengan Osteocalcin memiliki hubungan positif dan sangat kuat (0,760). Kesimpulan penelitian ini adalah rotenon 12,5 ppb dapat menginduksi terjadinya stunting larva zebrafish (Danio rerio). Penambahan ekstrak etanol pegagan dapat memberikan efek terhadap stunting larva zebrafish melalui peningkatan ekspresi GLUT4 dan Osteocalcin yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan panjang badan.