Pengaruh Pemberian Metronidazole, Glucomannan Hydrolysates (Gmh), Balance Active (Ba) Dan Kombinasi Gmh + Ba Terhadap Jumlah Sel Th2 Dan Kadar Sitokin Ifn Padɣ A Bacterial Vaginosis Wanita Usia Subur
Main Author: | Ningrum, Novi Budi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3173/1/NOVI%20BUDI%20NINGRUM.pdf http://repository.ub.ac.id/3173/ |
Daftar Isi:
- Bacterial Vaginosis dinyatakan sebagai infeksi polimikrobial yang disebabkan oleh penurunan jumlah Lactobacillus dan diikuti oleh peningkatan bakteri anaerob yang berlebihan. Lactobacillus adalah bakteri yang memproduksi asam laktat yang kemudian mengalami fermentasi untuk menghasilkan lebih dari satu produk dan sering ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan lainnya dan disebut sebagai ''probiotik ''. Probiotik dapat digunakan sebagai alternatif pengganti antibiotik karena probiotik tidak mengalami mutasi sehingga aman bagi manusia dan sama fungsinya dengan antibiotik. Beberapa penelitian melaporkan kesembuhan Bacterial vaginosis sebesar 71-89% atau lebih pada wanita dalam jangka waktu 1 bulan sesudah terapi. Walaupun resistensi terhadap metronidazol telah dilaporkan, namun metronidazol masih menjadi terapi standar terhadap infeksi bakteri anaerob, seperti Gardnerella vaginalis. Glucomannan Hydrolysates (GMH) yang diesktrak (sebagai polisakarida) dari tanaman Konjac yang banyak digunakan di Asia sebagai sumber pangan. Material prebiotik ini telah diuji baik in vitro dan in vivo dan berhasil yang ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhan Lactobacilli atau bifidobacteria dan berkurangnya pathogen. Selain GMH juga digunakan Balance Active, yang komposisinya merupakan Lactic Acid dan glikogen dimana Lactic acid digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk pangan, yaitu sebagai pengatur pH. Bahan – bahan tersebut mampu memberikan nutrisi yang mendorong pertumbuhan bakteri baik, yang membantu untuk menetralisir bau, mengurangi discharge abnormal dan meringankan ketidaknyamanan serta menghilangkan gejala Bacterial Vaginosis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian Metronidazole, kombinasi antara Metronidazole dengan Glucomannan Hydrolysates (GMH), Balance Active dan kombinasi antara Glucomannan Hydrolysates (GMH) dan Balance Active terhadap jumlah sel Th2 dan kadar sitokin IFN ɣ pada Bacterial Vaginosis wanita usia subur. Sampel yang digunakan adalah wanita usia subur yang mengalami keputihan yang berjumlah 6 orang pada masing-masing kelompok. Dalam penelitian ini dibagi dengan 4 kelompok yaitu kelompok yang diberi perlakuan Metronidazole, kelompok yang diberi perlakuan Metronidazole + Glucomannan Hydrolysates (GMH), kelompok yang diberi perlakuan Balance Active dan Kelompok yang diberi perlakuan Glucomannan Hydrolysates (GMH) + Balance Active. Sehingga total jumlah responden adalah 24 orang. Rancangan penelitian ini adalah True Experimental dengan jenis penelitiannya The Randomized pretest - posttest secara in vivo yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium RSUD. Dr. Iskak Tulungagung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian Metronidazole mempengaruhi jumlah sel Th2 dan kadar sitokin IFN γ pada H0, H11 dan H22. Metronidazole akan mengalami resistensi sehingga setelah pemberian terapi kejadian berulang bisa saja terjadi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa antara H11 dan H 22 jumlah sel Th2 mengalami penurunan kembali dan kadar sitokin IFN γ mengalami peningkatan. Sedangkan pemberian Balance Active dan Glucomannan Hydrolysates (GMH) mampu mempertahankan jumlah sel Th2 mengalami peningkatan pada H22 dan menurunkan kadar sitokin IFN γ. Penelitian ini masih terdapat keterbatasan yang diperhatikan perlu untuk penelitian selanjutnya. Karena penelitian ini merupakan human eksperimental dan pemberian perlakuan pada penelitian ini langsung dilakukan oleh responden sendiri, peneliti tidak bisa memastikan bahwa tindakan dalam pemberian terapi sudah benar dalam hal dosis, waktu maupun cara pemakaian.