Daftar Isi:
  • Karies merupakan penyakit gigi dan mulut yang masih sering dijumpai pada anak-anak di berbagai negara, tak terkecuali anak-anak penyandang tunarungu. Prevalensi karies pada anak tunarungu pun cenderung lebih tinggi daripada anak-anak dengan pendengaran normal. Hal ini disebabkan karena kurang mampunya anak penyandang tunarungu dalam mengangkap informasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Maka dari itu perlu diadakan upaya untuk mencegahnya, salah satunya dengan penyuluhan menggunakan metode animasi yang berisi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini merupakan penelitian pra-experimental dengan One Group Pretest Posttest Only Design. Sampel yang digunakan berjumlah 29 siswa. Siswa diinstruksikan untuk mengerjakan soal pre-test. Setelah itu siswa diberikan materi penyuluhan menggunakan metode animasi yang berisi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, lalu siswa diinstruksikan untuk mengerjaka soal post-test. Dari hasil uji Korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan nyata (signifikan) antara kedua variabel yang diuji. Hasil uji Regresi Linear didapatkan nilai signifikansi 0,000 dan koefisien standard 0,922 yang artinya terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) dan kuat antara penyuluhan menggunakan metode animasi dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak tunarungu. Kesimpulan penelitian ini adalah penyuluhan menggunakan metode animasi memiliki pengaruh terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak tunarungu.