Pemodelan Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kerusakan Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) Canon Menggunakan Metode Dempster – Shafer
Main Author: | Romadhona, Rihandiko Hari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3149/1/Romadhona%2C%20Rihandiko%20Hari.pdf http://repository.ub.ac.id/3149/ |
Daftar Isi:
- Di era digital saat ini pengembangan komputer sangat diperlukan untuk meringankan pekerjaan manusia, khususnya perkembangan dunia fotografi . Berbagai perangkat fotografi yang mendukung untuk tersampaikannya kepada manusia sudah semakin canggih. Salah satunya adalah kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR), kamera ini termasuk jenis kamera profesional dengan cara pemakaian yang cukup kompleks. Dengan pengaturan yang bisa dipilih otomatis ataupun full manual membuat pengguna akan lebih leluasa melakukan setting dalam pengambilan gambar. Oleh karena itu kamera ini sangat digemari oleh masyarakat. Bisnis dalam bidang fotografi juga sangat meningkat karena mengahsilkan untung yang besar. Dempster – Shafer telah berhasil di aplikasikan dalam permasalahan dunia nyata dan memberikan solusi yang lebih baik, dimana Dempster – Shafer dapat di aplikasikan untuk data – data multisensor dan atau multisumber termasuk data-data dari penginderaan jauh. Subjek dalam pada penelitian kali ini adalah aplikasi sistem menggunakan metode Dempster – shafer sebagai media deteksi pada kerusakan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan literatur, metode dokumentasi, metode wawancara dan metode observasi. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi sistem untuk identifikasi kerusakan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) menggunakan metode Dempster – shafer yang memuat berbagai gejala, macam – macam kerusakan dan solusi dan hasil deteksi yang berdasarkan basis pengetahuan para pakar atau para ahli di bidang kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR). Dari kasus uji yang telah dilakukan pengujian validasi sebesar 100% yang menunjukkan bahwa fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan daftar kebutuhan. Hasil pengujian tingkat akurasi yaitu 90% yang menunjukkan bahwa sistem berfungsi dengan baik sesuai dengan metode Dempster – Shafer.